Web developer merupakan salah satu pekerjaan yang saat ini paling banyak dicari. Sektor web development ialah salah satu bidang yang memiliki lapangan pekerjaan dengan penawaran besar. Tidak mengherankan bila sektor ini dilirik serta diminati oleh banyak orang.
Untuk kamu yang mau belajar web developer serta mau mengenali metode menjadi web development, triknya lumayan gampang. Tetapi sebelum mempelajari lebih lanjut, hendaknya kamu mengenali, sebaiknya kamu mengetahui terlebih dahulu apa saja yang harus kamu pelajari untuk menjadi web developer.
Mengenal Web Developer
Di jaman modern banyak industri berlomba-lomba untuk membuat website perusahaan mereka. Ini menjadi kesempatan untuk kamu yang mau terjun ke dalam dunia web development. Semakin banyak industri yang mau membuat website semakin banyak pula kebutuhan seorang website developer.
Untuk kamu yang mau menjadi website developer pastinya wajib memiliki tujuan yang jelas. Apakah kamu mau menjadi Senior developer, atau hanya membuat jasa pembuatan web.
Tugas Utama Web Developer
Web development merupakan proses pengembangan web secara universal. Mulai dari perancangan, pengembangan, pengetasan hingga dengan rilis.
Web development tidak hanya cuman berhubungan dengan koding saja melainkan pula berhubungan dengan pengembangan konten, penataan desain, pemilihan serta pengelolaan server hosting (Web Server), client/server-side, serta pasti harus bisa konfigurasi keamanan jaringan.
Merencanakan Karir Sebagai Web Developer
Saat ini di dunia kerja web developer ada 3 opsi karir, ialah Front--End Developer, Back-end Developer, dan Full-Stack Developer. Ingin tahu kriteria tiap-tiap karir tersebut? Ayo ikuti ulasannya berikut ini.
Front End Developer
Front End Developer ialah orang yang mengurusi tampilan dari web. Jadi Front-end memuat apa saja yang dilihat oleh user atau pengunjung website.
Seorang front-end developer mengurusi desain web secara keseluruhan. Mulai dari menu (development, design, marketing, company), tombol interaksi, serta foto untuk meningkatkan pengalaman pengunjung/user dikala membuka web.
Itulah mengapa seorang front-end dituntut untuk kreatif serta mempunyai skill desain yang lumayan atau paling tidak mengetahui tentang desain. Seorang front-end pula memikirkan gimana alur suatu web, bagaimana seorang pengunjung web berinteraksi, proses navigasi, serta pula kenyamanan pengunjung berselancar di dalam web.
Seorang front-end tidak hanya mengenali desain, paling tidak wajib memahami sebagian bahasa pemrograman, seperti HTML, CSS, Javascript
1. Hypertext Markup Language (HTML)
Seorang web developer memakai HTML untuk menyusun serta membuat bagian paragraf, judul, tautan, dan lain-lain.
HTML ialah bahasa markup utama untuk menggambarkan struktur sebuah halaman web. Bahasa ini ialah poin utama yang wajib dikenal oleh orang yang mau terjun di dunia web.
Kamu tidak usah takut sebab bahasa markup ini populer dan gampang untuk dipelajari. Saat memakai HTML, kamu akan berhubungan dengan struktur kode semacam tag, elemen, serta atribut.
Bila kamu mau belajar lebih jauh mengenai HTML kamu dapat mengikuti artikel Tutorial Belajar HTML Lengkap Untuk Pemula.
2. Cascading Style Sheet (CSS)
CSS dapat membantu kamu untuk membuat tampilan web menjadi lebih menarik dan modern. Kamu dapat mengatur tampilan elemen web yang tertulis dalam HTML. Melalui CSS ini kamu dapat mengganti warna, letak, font di dalam web secara gampang.
CSS juga dapat membuat seperti dropdown menu, navigation bar, sidebar, animasi dan lain-lain. Selain itu CSS juga tidak hanya bisa dikombinasikan dengan HTML namun juga dapat dikombinasikan dengan Javascript.
Bila kamu mau belajar lebih jauh mengenai CSS kamu dapat mengikuti artikel tutorial belajar CSS lengkap untuk pemula.
3. Javascript
Kamu pastinya mau membuat web yang sempurna navigasi serta tampilannya, semuanya bisa kamu wujudkan dengan memakai javascript. Menggunakan javascript, kamu dapat membuat berbagai macam fitur dari yang simpel hingga dengan yang sangat rumit. Misalnya saja seperti carousel, tombol, gallery, layout, dan sebagainya.
Javascript pula sanggup membuat berbagai macam animasi 2 dimensi maupun 3 dimensi, apalagi aplikasi yang berhubungan dengan database bila kamu ingin mengembangkannya.
Kelebihan javascript selain yang disebutkan di atas dibandingkan dengan bahasa pemrograman yang sejenisnya. Javascript memiliki framework dan library yang banyak. Selebihnya mengenai javascript dapat kamu baca di tutorial belajar javascript lengkap untuk pemula.
Back End Developer
Bila front-end berurusan dengan tampilan depan, maka back-end berurusan dengan penyusunan kode yang tidak nampak oleh pengunjung. Biasanya back-end developer berurusan dengan berbagai macam peningkatan dan perbaikan sistem, API, Library, dan sebagainya.
Jadi seorang back-end bertugas untuk menghubungkan antara bagian depan server ataupun fungsi-fungsi yang tidak bisa dilihat oleh pengunjung/user secara langsung.
Terdapat 2 poin yang paling tidak harus dipelajari bila kamu mau jadi seorang back-end developer.
1. Struktured Query Language (SQL)
Kamu tahu database? SQL ini sangat berguna sekali ketika kamu ingin mengumpulkan berbagai informasi user/pengunjung. Saat user mengisi form atau mendaftar dan melakukan tambah data, SQL ini bertugas untuk mengeksekusi perintah untuk mengambil data tersebut lalu menyimpannya ke dalam database.
Jadi kamu dapat menyimpan informasi pengguna tersebut seperti username, password, alamat, jenis kelamin dan lain-lain menggunakan SQL.
SQL juga bisa kamu manfaatkan untuk menampilkan semua informasi yang sebelumnya telah tersimpan di dalam database. SQL juga dapat mengedit data atau menghapus informasi di dalam database.
Sangat banyak sekali fungsi SQL di dalam web. Ketika kamu membuat form pendaftaran, login, pemesanan barang, dan lain-lain itu semua tidak pernah lepas dari yang namanya SQL.
2. Hypertext Preprocessor (PHP)
Pasti kamu sebelumnya pernah melihat form pendaftaran atau login sebelumnya? Berbagai  form tersebut biasanya dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor), selain itu PHP juga dapat membuat tampilan website menjadi lebih dinamis dan juga menarik seperti dapat mengetahui jumlah pengunjung website dan mempunya fungsionalitas yang maksimal.
Lalu apa bedanya dengan HTML (Hypertext Markup Language)? Web yang menggunakan HTML saja hasilnya statis sehingga tampilannya biasanya monoton dan biasa saja. Sedangkan ketika kamu mengkombinasikan dengan PHP, website dapat berjalan lebih maksimal dan tentunya dengan tampilannya menjadi lebih menarik dibandingkan hanya dengan HTML saja.
Selain itu, proses input output dengan database menjadi lebih mudah apabila dilakukan dengan menggunakan PHP. Bagaimana caranya? mudah saja kamu bisa membaca panduannya di tutorial bahasa pemrograman php untuk mempelajari dasar-dasar php dan php dengan database.
Full Stack Developer
Seorang full-stack developer merupakan gabungan dari keduanya, yaitu kamu harus menguasai front-end dan juga backend. Menjadi full-stack developer kamu dituntut tidak hanya menguasai keahlian dalam mengembangkan bagian depan web saja tetapi kamu juga harus bisa menguasai bagian dalam nya juga.
Selain itu, sebagai seorang full-stack developer setidaknya mempunyai pengetahuan tentang API, manajemen server, database, pemrograman, web soket, dan struktur website. Penting juga untuk full-stack developper untuk memahami user interfase (UI) dan user experience (UX).
Tidak ada yang mustahil untuk kamu yang berminat untuk menjadi seorang web developer. Dengan bermodalkan ilmu pengetahuan yang cukup dan tujuan yang benar, insya Allah kamu pun bisa menjadi seorang web developer yang handal dan sukses.
Apapun jenis developer yang kamu pilih, semua ada pasarnya. Jadi kamu tidak perlu khawatir karena kamu bisa memilih ketiga opsi menjadi front-end developer, back-end developer, ataupun menjadi seorang full-stack developer. Pilih lah jenis developer yang kamu sukai serta sesuai minat dan kemampuan kamu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H