Kegiatan sosialisasi dan demonstrasi pembuatan biopori ini mendapatkan respon yang sangat positif dari masyarakat Kampung Sawi Mondoroko. Kami menyadari betapa pentingnya penerapan teknik ini untuk menjaga lingkungan agar tetap lestari dan terhindar dari masalah banjir. Warga pun berkomitmen untuk melanjutkan pembuatan biopori di lingkungan mereka dengan bimbingan dan pendampingan dari mahasiswa.
Ketua Kelompok 21, Rendy, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen mahasiswa untuk berkontribusi nyata dalam pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan. "Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi terus berlanjut dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat," ujarnya.
Kesimpulan
Kegiatan Kelompok 21 dalam program MMD 2024 Universitas Brawijaya  di Kampung Sawi Mondoroko, Desa Banjararum,  Kabupaten Malang, telah berhasil mengedukasi dan menginspirasi masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan melalui pembuatan biopori. Program kerja ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat setempat. Harapannya, kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H