Selain karier musiknya, Tupac juga sering terlibat dalam berbagai masalah hukum dan insiden kekerasan. Di tahun 1994, dia ditembak beberapa kali saat perampokan di New York, yang bikin media makin fokus ke kehidupannya. Keterlibatannya dalam perseteruan hip-hop East Coast-West Coast juga bikin gambarnya jadi kontroversial. Banyak temennya, termasuk The Notorious B.I.G., ikut terseret dalam konflik ini, tapi keterbukaan Tupac tentang perjuangannya dan keterlibatannya dalam perkelahian bikin dia jadi sosok yang polarisasi di dunia hip-hop.
Karier akting Tupac juga gak kalah keren. Dia muncul di beberapa film kayak Juice (1992), Poetic Justice (1993), dan Above the Rim (1994), menunjukkan kemampuannya sebagai aktor. Dia mainin karakter kompleks yang mirip sama pengalaman hidupnya sendiri, dan dapet banyak pujian buat performanya. Kemampuannya nge-juggle karier musik dan akting yang sukses menunjukkan bakat multifasetnya dan nambah pengaruhnya di luar musik.
Sayangnya, hidup Tupac berakhir tragis di usia 25 tahun. Pada 7 September 1996, dia ditembak beberapa kali dalam penembakan drive-by di Las Vegas. Tupac meninggal karena luka-lukanya enam hari kemudian pada 13 September 1996. Pembunuhannya masih belum terpecahkan, dan kematiannya jadi salah satu momen paling banyak dibahas dalam sejarah hip-hop. Kondisi seputar kematiannya memicu teori konspirasi yang berlanjut tentang hidup dan warisannya.
Dampak Tupac Shakur pada musik, budaya, dan masyarakat gak bisa diremehkan. Albumnya, termasuk All Eyez on Me (1996), yang jadi salah satu karya paling berpengaruhnya, terus bergema di hati pendengar di seluruh dunia. Kombinasi jenius artistiknya, aktivisme, dan kharismanya ngebantu dia melampaui batasan hip-hop dan jadi ikon budaya global. Meskipun hidupnya tragis dan pendek, musik dan pesannya terus menginspirasi generasi baru artis dan aktivis. Warisan Tupac sebagai penyair dan suara sosial tetap kuat, karena lagunya masih memberikan komentar kuat tentang perjuangan komunitas terpinggirkan, menjadikannya sosok yang abadi dalam budaya Amerika.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H