Mohon tunggu...
muhammadammarhakim
muhammadammarhakim Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Tidar Magelang

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Persahabatan yang Tak Terduga

19 Desember 2024   16:21 Diperbarui: 19 Desember 2024   17:55 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Persahabatan yang Tak Terduga

Sore itu, langit Jakarta tampak mendung. Rani duduk termenung di halte bus, menunggu hujan yang mulai turun rintik-rintik untuk reda. Ia merutuki dirinya yang lupa membawa payung, padahal ramalan cuaca pagi tadi sudah memperingatkan akan turun hujan.

Di sampingnya, seorang wanita paruh baya dengan rambut beruban duduk sambil memegang kantong plastik berisi sayuran. Wanita itu tersenyum ramah pada Rani, yang dibalas dengan senyuman tipis.

"Nak, lupa bawa payung ya?" tanya wanita itu dengan suara lembut.

Rani mengangguk malu. "Iya, Bu. Tadi pagi buru-buru."

"Kebetulan Ibu bawa payung lebih. Ini, pakai saja," kata wanita itu sambil menyodorkan sebuah payung lipat berwarna biru.

"Ah, tidak usah Bu. Nanti Ibu bagaimana?"

"Ibu masih ada satu lagi kok. Lagipula rumah Ibu dekat sini. Kamu sepertinya masih harus pergi jauh."

Dengan ragu-ragu Rani menerima payung itu. "Terima kasih banyak, Bu. Besok saya kembalikan. Ibu tinggal di mana?"

"Tidak perlu dikembalikan, Nak. Anggap saja hadiah dari Ibu. Siapa tahu bisa berguna lain waktu," jawab wanita itu sambil tersenyum.

Rani terdiam, tersentuh oleh kebaikan yang tak terduga dari orang asing. "Tapi Bu..."

"Sudah, tidak apa-apa. Yang penting kamu bisa pulang dengan aman. Cuaca sedang tidak menentu belakangan ini."

Hujan mulai turun lebih deras. Wanita itu membuka payungnya dan bersiap pergi. "Ibu duluan ya, Nak. Hati-hati di jalan."

"Bu, tunggu!" panggil Rani. "Boleh saya tahu nama Ibu?"

"Panggil saja Bu Siti," jawabnya sambil melangkah pergi.

Rani memandangi payung biru di tangannya. Sebuah pelajaran berharga tentang kebaikan dan kepedulian terhadap sesama telah ia dapatkan hari ini. Mungkin ini yang dinamakan "rezeki tak terduga", pikirnya.

Sejak hari itu, Rani selalu membawa dua payung dalam tasnya. Satu untuk dirinya, dan satu lagi untuk dibagikan kepada orang lain yang mungkin memerlukannya, seperti yang Bu Siti lakukan padanya. Karena terkadang, persahabatan bisa dimulai dari hal-hal kecil yang tak terduga.

Saya telah membuat sebuah cerpen sederhana tentang persahabatan dan kebaikan yang tak terduga. Cerita ini mengangkat tema kepedulian antar sesama dan bagaimana sebuah tindakan sederhana bisa memberikan dampak berarti dalam kehidupan seseorang. Apakah Anda ingin saya membuat cerpen dengan tema yang berbeda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun