Pengalaman customer setelah mencoba produk dari Jamu Oetie ini cukup baik, dan mendapatkan review yang positif. Rasa dari Jamu Oetie ini rasanya manis dan tidak pahit seperti jamu-jamu pada umumnya, kemasan dan pengemasan yang rapi dan higienis serta praktis, membuat produk ini semakin menarik.Â
Rasa manisnya terbuat dari gula asli dan tidak tajam di tenggorokan tidak seperti minuman yang memakai pemanis buatan, warna kuning dari minuman dan membekas di gelas atau botol kemasan melekat menandakan bahwa minuman ini menggunakan pewarna alami yaitu kunyit dan tidak menggunakan campuran bahan kimia sebagai pewarna, selain itu juga tersedia varian "Less Sugar" atau rendah gula bagi konsumen yang tidak suka rasa manis. selain itu review atau ulasan dari masyarakat di situs pencarian Google juga positif, mereka memberikan ulasan bintang 5 dan komentar yang baik.
Jamu adalah minuman tradisional yang di beberapa tahun terakhir ini, daya minat dan popularitasnya mulai turun dan kalah saing oleh produk-produk minuman lainnya. Begitu ditambah dengan asumsi masyarakat milenial saat ini soal jamu yang dinilai sebagai minuman kuno dan hanya dikonsumsi oleh orang tua saja.Â
Jamu Oetie hadir dengan konsep yang kekinian sebagai upaya pendekatan kepada masyarakat milenial. Namun, masa pandemi menjadi tantangan bagi Jamu Oetie untuk terus bergerak karena beberapa outlet yang selalu berlangganan di Jamu Oetie terpaksa tutup karena kebijakan-kebijakan baru selama pandemi.Â
Padahal jika ditelaah kembali, minuman tradisional yang terbuat dari berbagai macam tanaman dan rempah-rempah yang amat menyehatkan ini sangat dibutuhkan dan diperlukan untuk kebutuhan dan kesehatan tubuh kita. Dengan berbagai macam jenis bentuk dan berbagai macam khasiat seharusnya masyarakat lebih peka untuk terus mengkonsumsi jamu ini juga sebagai salah satu upaya untuk melestarikan kelestarian alam yang ada di Indonesia.
