Yang berkelana kesana kemari hanya untuk bertamu
Aku seorang pemulung waktu
Yang ku ketuk satu per satu pintu untuk mencari yang mana rumahmu
Aku seorang pemulung waktu
Yang tak sempat ku tuliskan pesan padamu dan berakhir diam dengan hati nan penuh pilu
Aku seorang pemulung waktu
Yang tak dapat ku katakan rindu lalu ku gambar wajahmu di buku harian ku
Aku seorang pemulung waktu
Yang selalu menantikan senyuman itu di ujung sabtu
 Aku seorang pemulung waktu
Yang mematung terpaku saat kau bilang menyukai hadiah yang ku beri tepat di hari ulang tahunmu
Aku seorang pemulung waktuÂ
Yang ku curi detik untuk memotret dirimu dengan ponselku
Aku seorang pemulung waktu
Yang ku relakan pundak ku sebagai rumah singgah bagimu
Aku hanyalah seorang pemulung waktu
Yang ku tulis kisah dengan kasih.. kala rindu dengan sendu..
Dan aku... takut pada waktu
Tatkala dapat menelan sajak demi sajak ini yang telah kutujukan padamu..
Lalu menjadikannya tiada tanpa rasa ragu..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H