Suhu tubuh mu kini telah dingin
Kulit mu pun telah memucat arti darah yang tak lagi mengalir
Kaki yang dulu kau bawa melangkah kini telah tak berdaya
Tubuh yang dulu kau pakai pun kini telah terbaring terbungkus kain putih bernodakan tanah
Tak sempat kau mengucap salam perpisahan pada mereka
Beberapa lelaki  turun ke kamar terakhirmuÂ
Menimbun raga tak bernyawa perlahan dengan pacul mereka
Berirama bak grup orkestra musik yang paham akan tempo dengan rapih
Ibu,ayah,kakak,adik,sanak saudara dan kerabat mengelilingi tempat peristirahatanmu
Semua menundukan kepala mereka menatap tanah yang perlahan menutup
Beberapa menangis dengan tangisan yang tersedu-sedu
Beberapa lagi membayangkan dirimu yang tak bisa lagi mereka lihat
Beberapa meniupkan salam perpisahan lewat doa dari batin ke udara
Beberapa terpintas benang demi benang ingatan kala bersama muÂ
Beberapa terlihat ikhlas dengan tak meneteskan air matanya
Isyarat-isyarat duka nan pilu menyelimuti hari itu..Â
Pandanganmu mati, mulut mu seakan terkunci, telinga mu sekarang tuliÂ
Sejauh mata memandang hanya gelap yang kau temukan
Sekeras kau memanggil nama-nama itu tak ada yang menjawab
Sekuat otot-otot yang kau latih semasa hidup pun ini tak berguna
Tenang saja.. perjalanan terus berlanjut kau hanya beranjak ke episode kehidupan selanjutnya..