Mohon tunggu...
muhammad alif fidia
muhammad alif fidia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tujuan belajar adalah memembentuk kepribadian yang mandiri

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Persatuan Indonesia: Refleksi Filosofis Dalam Bingkai Pancasila

23 Desember 2024   00:41 Diperbarui: 23 Desember 2024   00:42 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sila ketiga Pancasila, "Persatuan Indonesia," merupakan landasan filosofis yang menegaskan pentingnya kesatuan dalam keberagaman bangsa Indonesia. Sebagai negara dengan beragam suku, agama, ras, dan budaya, Indonesia menjadikan persatuan sebagai elemen vital untuk menjaga integritas dan stabilitas nasional. 

Secara filosofis, sila ketiga mencerminkan konsep bahwa keberagaman bukanlah penghalang, melainkan kekayaan yang harus dipersatukan. Driyarkara, seorang filsuf Indonesia, memandang sila ketiga sebagai perwujudan perikehidupan bersama yang dilandasi oleh perikemanusiaan untuk hidup dalam cinta kasih. Menurutnya, persatuan Indonesia adalah manifestasi dari kehidupan bersama yang harmonis dalam keberagaman.

Penerapan nilai persatuan ini terlihat dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Misalnya, dalam bidang pendidikan, penanaman nilai-nilai Pancasila, khususnya sila ketiga, dapat membentuk karakter siswa yang menghargai persatuan dan kesatuan. Bedasarkan perumpamaan tersebut menunjukkan, bahwa penerapan nilai Pancasila sila ke-3 dapat meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan antar siswa. Selain itu, dalam konteks hukum, penerapan sila ketiga tercermin dalam upaya menjaga keutuhan wilayah dan kedaulatan negara. Misalnya, dalam penegakan hukum yang adil dan tidak diskriminatif, serta dalam kebijakan yang mendorong integrasi nasional.

Di era globalisasi, tantangan terhadap persatuan semakin kompleks. Pengaruh budaya asing, perkembangan teknologi, dan dinamika politik global dapat mempengaruhi kohesi sosial bangsa. Oleh karena itu, aktualisasi nilai sila ketiga menjadi semakin penting. Penelitian menunjukkan bahwa dengan menanamkan nilai-nilai persatuan, Indonesia dapat menjaga identitas nasional dan menghadapi tantangan globalisasi.

Refleksi terhadap sila ketiga mengajak kita untuk terus memperkuat semangat persatuan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat diwujudkan melalui sikap toleransi, menghargai perbedaan, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Sebagaimana diuraikan dalam berbagai literatur, persatuan Indonesia bukan sekadar slogan, tetapi merupakan prinsip yang harus diwujudkan dalam tindakan nyata.

Sila ketiga Pancasila menegaskan bahwa persatuan adalah fondasi utama bagi bangsa Indonesia. Dalam kerangka filosofis, persatuan ini mencerminkan harmoni dalam keberagaman dan menjadi landasan bagi terciptanya kehidupan berbangsa yang adil dan sejahtera. Oleh karena itu, pemahaman dan implementasi nilai-nilai sila ketiga harus terus ditingkatkan agar Indonesia dapat menghadapi berbagai tantangan di masa depan dengan kokoh dan bersatu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun