Keunggulan Harris Hawks Jaya dalam Meningkatkan Keandalan Routing DTN
Di era digital yang berkembang pesat, jaringan komunikasi telah menjadi tulang punggung dari setiap teknologi informasi modern. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dalam pengembangan jaringan adalah bagaimana memastikan bahwa data dapat dikirim secara efisien di lingkungan dengan keterbatasan, seperti pada Jaringan Toleransi Penundaan (DTN). Artikel karya Gantayat dan Das (2021) dalam jurnal International Journal of Business Data Communications and Networking memperkenalkan solusi inovatif untuk masalah ini melalui penerapan algoritma Harris Hawks Jaya (HH-Jaya) dalam protokol routing multipath. DTN sangat penting dalam berbagai aplikasi, mulai dari komunikasi militer hingga penelitian ruang angkasa yang dilakukan NASA.
Namun, karena sifat DTN yang tidak stabil dan cenderung sering mengalami pemutusan konektivitas, peran protokol routing yang efisien sangatlah penting. Gantayat dan Das berfokus pada perbaikan routing dengan menggabungkan dua algoritma optimasi, yaitu Harris Hawks Optimization (HHO) dan Jaya, untuk menghasilkan jalur pengiriman data yang lebih optimal. Dari segi performa, penelitian ini menunjukkan bahwa HH-Jaya mampu mengurangi delay hingga 0,007 detik dan meningkatkan packet delivery rate (PDR) hingga 0,991 dengan throughput mencapai 0,913 pada simulasi yang melibatkan 20 pengguna.
Artikel ini tidak hanya memberikan kontribusi penting dalam pengembangan DTN, tetapi juga membuka peluang bagi peningkatan kinerja jaringan dalam situasi ekstrem. Mengingat pentingnya jaringan dalam kehidupan modern, solusi seperti ini sangat relevan. Meskipun hasil yang ditampilkan menjanjikan, artikel ini juga menunjukkan bagaimana penelitian di bidang ini terus berkembang dan selalu ada ruang untuk inovasi lebih lanjut.
Artikel karya Gantayat dan Das (2021) menawarkan pandangan baru dalam pengelolaan jaringan toleransi penundaan (DTN), yang sangat relevan untuk lingkungan dengan keterbatasan energi dan konektivitas. Dengan memanfaatkan algoritma Harris Hawks Jaya (HH-Jaya), para peneliti mengusulkan metode yang tidak hanya mempertimbangkan jalur terbaik berdasarkan jarak tetapi juga faktor kepercayaan setiap node dalam jaringan. Ini penting karena DTN sering kali digunakan di area seperti komunikasi militer dan ruang angkasa, di mana keandalan jaringan dan pengiriman data menjadi prioritas utama.
Keunggulan utama dari penelitian ini adalah penggabungan Harris Hawks Optimization (HHO) dengan Jaya Algorithm, yang berhasil meminimalkan delay dalam pengiriman data hingga 0,007 detik, jauh lebih cepat dibandingkan dengan metode tradisional seperti RCAR (Reputation and Trust-Based Context Aware Routing) yang memiliki delay 0,085 detik pada simulasi dengan 10 pengguna. Peningkatan throughput hingga 0,913 pada simulasi dengan 20 pengguna juga menunjukkan efisiensi HH-Jaya dalam mengoptimalkan sumber daya jaringan yang terbatas.
Dibandingkan dengan metode lain, seperti protokol fuzzy logical ant colony atau energy-aware forwarding, HH-Jaya terbukti lebih unggul dalam hal packet delivery rate (PDR), dengan mencapai 0,991 dibandingkan 0,986 pada RCAR. Ini menunjukkan bahwa HH-Jaya tidak hanya lebih cepat tetapi juga lebih efisien dalam mengirimkan paket data ke tujuan akhir. Mengingat aplikasi DTN dalam berbagai skenario kritis, seperti komunikasi antarplanet dan jaringan militer, efisiensi ini bisa menjadi penentu keberhasilan misi atau operasi yang sangat bergantung pada konektivitas yang tidak selalu tersedia secara terus-menerus.
Faktor kepercayaan yang dimasukkan ke dalam algoritma HH-Jaya juga menjadi inovasi penting. Dalam jaringan DTN, sering kali ada risiko node berperilaku tidak jujur atau egois, yang dapat mengganggu pengiriman data. Oleh karena itu, mengintegrasikan faktor kepercayaan berdasarkan sejarah interaksi, keandalan, dan tingkat kehadiran node merupakan langkah yang tepat untuk memastikan keamanan dan keandalan transmisi data.
Selain itu, penelitian ini memperlihatkan pentingnya mempertimbangkan konsumsi energi dalam DTN. Setiap node dalam DTN umumnya memiliki sumber daya yang terbatas, baik dari segi daya baterai maupun kapasitas penyimpanan. Dengan HH-Jaya, node yang dipilih untuk meneruskan data adalah yang paling efisien secara energi, sehingga memperpanjang umur jaringan secara keseluruhan. Penelitian ini juga menggunakan simulasi berbasis MATLAB pada sistem operasi Windows 10 dengan 2GB RAM dan prosesor Intel i3, memperkuat validitas hasil yang ditampilkan.
Penelitian Gantayat dan Das (2021) melalui penerapan algoritma Harris Hawks Jaya (HH-Jaya) memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan teknologi jaringan, khususnya dalam konteks Jaringan Toleransi Penundaan (DTN). Dengan menggabungkan faktor kepercayaan dan optimasi jalur, HH-Jaya berhasil memecahkan tantangan utama dalam pengiriman data yang aman dan efisien di lingkungan yang rentan terhadap gangguan konektivitas. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kinerja yang luar biasa, seperti penurunan delay hingga 0,007 detik dan peningkatan packet delivery rate (PDR) menjadi 0,991, menjadikannya lebih unggul dibandingkan metode lain.
Implikasi dari penelitian ini sangat luas, khususnya bagi aplikasi DTN dalam skenario kritis seperti komunikasi luar angkasa, militer, dan daerah terpencil. Solusi yang diusulkan memungkinkan jaringan untuk bekerja lebih efisien dan andal, memberikan dasar yang kuat untuk penelitian lebih lanjut dan penerapan dalam teknologi jaringan masa depan.