Mohon tunggu...
Muhammad Ali Arrahman
Muhammad Ali Arrahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Manajemen

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mencegah Bullying dengan Menanamkan Nilai-Nilai Kebudiluhuran

6 September 2024   09:00 Diperbarui: 6 September 2024   09:10 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengertian bullying

Apa itu bullying ?

Bullying menurut (Zakiyah, 2017) adalah adanya bentuk-bentuk perilaku kekerasan yang dilakukan dengan perbuatan sengaja dimana terjadi pemaksaan, perbuatan secara psikologis ataupun fisik terhadap sesorang atupun sekelompok orang yang lebih lemah, oleh seorang atau sekelompok orang yang merasa memiliki suatu kekuasaan.

Bulliying atau yang sering kita sebut Perundungan, akhir-akhir ini banyak menimpa anak-anak sampai dewasa. Selain itu, perundungan juga menimpa mulai dari lingkungan keluarga, pendidikan bahkan sampai lingkungan pekerjaan.

Data Kasus Bullying

Menurut data unicef.org, setidaknya 41% pelajar berusia 15 tahun pernah mengalami perundungan setidaknya beberapa kali dalam satu bulan, menurut studi PISA (Program Penilaian Pelajar Internasional) pada tahun 2018.

Jajak pendapat U-Report terhadap 2.777 anak muda Indonesia berusia 14-24 tahun menemukan bahwa 45% dari mereka pernah mengalami perundungan daring. Jenis perundungan daring yang paling banyak terjadi menurut 1.207 responden U-Report: Pelecehan melalui aplikasi chatting (45%), penyebaran foto/video pribadi tanpa izin (41%), dan jenis pelecehan lain (14%). Disamping itu Dari data yang dihimpun oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), kasus bullying masih menjadi teror bagi anak-anak di lingkungan sekolah. Sementara itu untuk jenis bullying yang sering dialami korban ialah bullying fisik (55,5%), bullying verbal (29,3%), dan bullying psikologis (15,2%). Sedangkan untuk tingkat jenjang pendidikan, siswa SD menjadi korban bullying terbanyak (26%), diikuti siswa SMP (25%), dan siswa SMA (18,75%).

Dampak Bullying

  • Perilaku agresif di kalangan anak muda, termasuk kekerasan dan perundungan, memiliki kaitan dengan 4 meningkatnya resiko gangguan psikis dalam rentang kehidupan, fungsi sosial yang buruk dan proses pendidikan.
  • Hampir 40% kasus bunuh diri di Indonesia disebabkan oleh perundungan, berdasarkan pernyataan Menteri Sosial 5 sebelumnya, Khofah Indar Parawansa.
  • Paparan yang lebih besar terhadap perundungan memiliki kaitan dengan kinerja membaca yang lebih rendah (PISA 2018).

Salah satu kasus bulliying yang memakan korban sampai tewas yaitu kasus mahasiswa kedokteran dr. Aulia Risma yang terjadi dilingkungan Pendidikan. Sampai pada tulisan ini dibuat, kasus ini masih dalam tahap penyidikan. Indikasi sementara yang ditemukan adalah adanya ancaman, intimidasi, pemerasan lebih dari satu senior yang dilakukan berulang ulang kepada korban sehingga berdampak psikis yang semakin hari semakin besar.

Solusi Pencegahan

Banyak hal yang dilakukan untuk mencegah dari perbuatan bullying ini salah satunya yaitu dengan menanamkan nilai nilai kebudiluhuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun