Mohon tunggu...
Muhammad Khafiyan Alghifari
Muhammad Khafiyan Alghifari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Santri milenial

seeing from sleep in holy jail

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kopi

12 November 2024   16:37 Diperbarui: 12 November 2024   16:38 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bappeda.ngawikab.go.id

KOPI

Karya "Faqih Ahza"

Aku kopi, tapi tak hitam.

Lantas mengapa aku menyebut diriku kopi?

Karna hariku begitu pahit tak bermakna.

Sangkingkan kopinya,

Sampai tidur malamku pun tak tenang.


"Cari-kan ku gula mamah!!"

Tapi tak sopan memerintah orangtua.

Paling mamah berkata."Cari sendiri, kamu sudah sunat!!"

Maka ku cari gula itu di tempat yang kusebut pasar, BUMI.


Mengapa pasar?

Karna bumi tempatnya mereka beradu argumen.

Bukan kah pasar juga begitu?

Ibu- ibu dan tukang dagang,

Beradu argumern layaknya pengacara handal,

Bukan begitu?


Biar lah,

Ibu- ibu dan tukang dagang itu,

Menyelesaikan masalah mereka.

Dan aku,

Mencari gula yang akan memaniskan hariku.

Gula yang akan melebur dalam pahit dan gelapnya hidupku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun