KOPI
Karya "Faqih Ahza"
Aku kopi, tapi tak hitam.
Lantas mengapa aku menyebut diriku kopi?
Karna hariku begitu pahit tak bermakna.
Sangkingkan kopinya,
Sampai tidur malamku pun tak tenang.
"Cari-kan ku gula mamah!!"
Tapi tak sopan memerintah orangtua.
Paling mamah berkata."Cari sendiri, kamu sudah sunat!!"
Maka ku cari gula itu di tempat yang kusebut pasar, BUMI.
Mengapa pasar?
Karna bumi tempatnya mereka beradu argumen.
Bukan kah pasar juga begitu?
Ibu- ibu dan tukang dagang,
Beradu argumern layaknya pengacara handal,
Bukan begitu?
Biar lah,
Ibu- ibu dan tukang dagang itu,
Menyelesaikan masalah mereka.
Dan aku,
Mencari gula yang akan memaniskan hariku.
Gula yang akan melebur dalam pahit dan gelapnya hidupku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H