Mohon tunggu...
MUHAMMAD AL FATIH
MUHAMMAD AL FATIH Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya merupakan pribadi yang tekun dan rajin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

MMD 291 Universitas Brawijaya Mewujudkan Desa Sukorejo Sebagai Desa Tangguh Bencana

18 Agustus 2023   17:36 Diperbarui: 18 Agustus 2023   17:45 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya (UB) di Desa Sukorejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar bersama pemerintah desa setempat mewujudkan desa tangguh bencana. Program ini bertujuan membentuk kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana serta mengenali potensi bencana, mitigasi bencana, dan memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan. 

Gambar 1.2. Foto bersama dengan masyarakat desa Sukorejo (Dok. pribadi)
Gambar 1.2. Foto bersama dengan masyarakat desa Sukorejo (Dok. pribadi)

"Pengetahuan masyarakat mengenai Desa Tangguh Bencana sangat penting karena masyarakat harus tahu bagaimana cara mengenali ancaman bencana dan mampu mengorganisir sumber daya manusia dalam mengurangi risiko bencana. Harapannya setiap individu di masyarakat memiliki kemampuan mandiri dalam beradaptasi, menghadapi, dan memulihkan diri segera ketika terjadi sebuah bencana.", ujar Muhammad Alfatih koordinator desa kelompok 291.

Dalam mewujudkan Desa Tangguh Bencana, kelompok MMD 291 melakukan pemasangan delapan papan petunjuk jalur evakuasi di Dusun Sukorejo. Papan petunjuk yang dipasang di berbagai titik strategis mengarah di lapangan Desa Sukorejo sebagai titik kumpul masyarakat saat terjadi bencana. Pemasangan plang jalur evakuasi dan titik kumpul yang dilakukan merupakan salah satu langkah mitigasi untuk mengurangi risiko bencana. Dengan adanya plang jalur evakuasi ini masyarakat akan lebih mudah mencari lokasi yang aman untuk menyelamatkan diri ketika sedang terjadi situasi bencana.

"Harapannya ketika sewaktu-waktu terjadi bencana alam, plang jalur evakuasi dan titik kumpul ini dapat membantu masyarakat Desa Sukorejo dalam melakukan evakuasi penyelamatan diri dan mengurangi adanya korban jiwa akibat bencana", jelas Hana Fakhirah selaku Penanggung  Jawab Program Mitigasi Bencana.

Gambar 1.3. Pemasangan Plang Jalur Evakuasi (Dok. pribadi)
Gambar 1.3. Pemasangan Plang Jalur Evakuasi (Dok. pribadi)

Untuk menunjang keberhasilan program ini, mahasiswa membangun desa kelompok 291 juga melakukan sosialisasi serta pelatihan Desa Tangguh Bencana di Desa Sukorejo. Sosialisasi ini dilakukan sebanyak 3 kali yaitu di Dusun Sukorejo, Dusun Mirigede, dan Dusun Sidorejo. Sosialisasi dan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menghadapi situasi bencana dan mempersiapkan masyarakat Desa Sukorejo yang tangguh serta mampu memulihkan diri dengan segera setelah terjadi situasi bencana. Adapun materi yang disampaikan terdiri dari kajian risiko bencana, mitigasi bencana, psikoedukasi terkait pertolongan psikologis pertama, penguatan modal sosial tangguh bencana, dan simulasi bencana. 

"Kehadiran Desa Tangguh Bencana memberikan manfaat besar bagi komunitas kami. Kami berharap semangat ini dapat berkelanjutan dan memberikan dampak positif jangka panjang," ungkap kepala Desa Sukorejo.

Dalam pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan ini, masyarakat Desa Sukorejo diberikan pendampingan tentang cara mengenali potensi bencana yang ada di wilayahnya dan melakukan mitigasi bencana. Selain itu, masyarakat Desa Sukorejo juga dibekali pelatihan cara memberikan pertolongan psikologis pertama pada korban bencana untuk mencegah terjadinya trauma yang berkelanjutan. Pada akhir kegiatan, masyarakat diberikan pemahaman tentang upaya penyelamatan diri saat terjadi bencana dengan memberikan informasi hal-hal yang dilarang dan dianjurkan saat terdapat bencana alam.

Pelaksanaan sosialisasi berlangsung dengan lancar dan masyarakat Desa Sukorejo sangat antusias dalam menyimak materi yang disampaikan. Acara sosialisasi ini diakhiri dengan agenda foto bersama antara mahasiswa MMD dengan masyarakat Desa Sukorejo.

Program kerja yang dilakukan oleh kelompok MMD 291 dengan bimbingan Bapak Rugeri Fadhlihalim, S.E., MM mendapat respon positif dari masyarakat setempat. Pemerintah desa berharap program kerja Desa Tangguh Bencana dapat membentuk masyarakat Desa Sukorejo yang siap dan tangguh dalam menghadapi ancaman bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Program Desa Tangguh Bencana di Desa Sukorejo ini diharapkan akan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia untuk mengembangkan kesiapan bencana yang holistik dan berkelanjutan. Dengan kerja keras dan semangat kolaboratif, masyarakat dapat lebih siap menghadapi tantangan alam yang mungkin terjadi di masa depan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun