Mohon tunggu...
Muhammad Alfa Rifky
Muhammad Alfa Rifky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi : nyanyi Kepribadian: baik dan sopan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Filsafat dalam Perkembangan Ilmu Kriminologi

7 Mei 2024   13:04 Diperbarui: 7 Mei 2024   13:05 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa itu Kriminologi? Kriminologi, juga dikenal sebagai ilmu kejahatan, adalah disiplin ilmu sosial atau non-normatif yang mempelajari kejahatan dari perspektif sosial. Kriminologi juga disebut sebagai sosiologi penjahat karena didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari manusia dalam perlawanan dengan norma sosial tertentu. Kriminologi berusaha untuk mengetahui dan memahami gejala sosial kejahatan yang terjadi di masyarakat, atau mengapa terdakwa melakukan perbuatan jahat mereka.

     Apa itu Filsafat? Filsafat adalah studi kritis tentang kehidupan dan manusia. Ini digunakan untuk mengungkapkan ide-ide, menemukan solusi untuk masalah, dan berdebat. Selain itu, filsafat memiliki cabang, yaitu Ontologi adalah ilmu pengetahuan yang meneliti segala sesuatu yang ada. Epistemologi adalah ilmu yang membahas tentang teori, sedangkan Aksiologi adalah kajian tentang nilai ilmu pengetahuan berupa etika dan estetika.

    Filsafat memiliki kedudukan penting dalam perkembangan ilmu Kriminologi di Indonesia. Sepanjang sejarah, kriminolog dan filsuf hanya menulis sedikit tentang kejahatan. Hubungan antara filsafat dan kejahatan tersirat dalam kedua hal ini: dalam karya para filsuf metafisika, etika, dan hukum yang lebih umum, atau dalam teori kriminolog.

   Menyelidiki ontologi kejahatan yang berkaitan dengan budaya dan representasi realitas yang dimediasi massa. Karl Marx, kaum Situasionis, dan Jean Baudrillard dapat dikaitkan dengan perkembangan filosofi ontologi modern. Argumentasi yang dikemukakan adalah bahwa masyarakat kontemporer secara eksplisit mengonsumsi gambar-gambar yang dibuat oleh media, seperti representasi kejahatan yang mereka anggap benar, faktual , dan kongkrit.

   Pemahaman ontologi tentang sifat kejahatan mempengaruhi penelitian dan pemikiran tentang bagaimana kejahatan dapat dijelaskan dan dikendalikan di Indonesia. Ini mencakup pertanyaan tentang apakah kejahatan terjadi secara alami atau disebabkan oleh faktor sosial dan lingkungan.

  Kesimpulannya, sebagai cabang filsafat ontologi memiliki peran penting dalam perkembangan ilmu kriminologi, oleh karena itu ontologi membantu membuat kebijakan untuk mengenai masalah kriminal , maka dari itu ontologi sangat penting untuk perkembangan ilmu kriminologi di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun