Modernisasi mengajak seluruh manusia agar dapat hidup lebih mudah dengan segala inovasinya di berbagai bidang termasuk teknologi, politik, ekonomi dan sosial.
Secara sederhana ia bisa diartikan proses perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern yang mana tujuannya adalah terciptanya kehidupan yang lebih maju.
Sebelum terciptanya teknologi, masyarakat perlu tenaga untuk sekedar berbelanja dengan mungkin berjalan berkilo-kilo.Â
Sekarang, masyarakat hanya perlu membuka aplikasi, mencari barang yang diinginkan, lalu klik pesan dan bayar dengan proses yang terbilang ringan.Â
Saking mudahnya belanja di era ini, kadang kala kita membeli sesuatu yang sebenarnya tidak diperlukan.Â
Apalagi, kalau ada diskon. Wah, jelas sayang sekali jika dilewatkan. Karena itu, seorang perempuan berkata, diskon memang menyesatkan.Â
Kehidupan manusia pula dari yang semula hanya berinteraksi di dunia nyata, sekarang memiliki kehidupan lainnya di dunia maya.Â
Bahkan, banyak juga orang yang mengasingkan diri dari dunia nyata ke dunia maya.Â
Interaksi di dunia nyata dibatasi sedemikian, tetapi di dunia maya hidup dengan banyak teman.Â
Seperti yang telah disampaikan bahwa m0dernisasi adalah sebuah perubahan kehidupan sosial.Â
Melihat kehidupan sosial yang meluas hingga ke dunia maya, artinya perlu diperhatikan pula bahwa sekarang tetangga tidak hanya orang-orang yang rumah nya berdekatan dengan kita.
Melainkan juga termasuk followers IG, teman satu kontak dalam whatsapp dan teman-teman 'maya' lainnya.Â
Dalam sebuah ilmu bahasa, terdapat istilah makna generalisasi yaitu proses pemaknaan suatu contoh kata dasar yang semula bermakna khusus menjadi bermakna umum atau luas.Â
Contoh nya adalah kepala yang sebelumnya hanya bermakna bagian atas tubuh diperluas menjadi pemimpin atau kepala suatu lembaga.
Perluasan makna kata tetangga pun diperlukan sebagai bentuk tanggapan dari interaksi manusia yang meluas.Â
Pemahaman makna kata tetangga yang berarti seluruh manusia yang hidup berdekatan di dunia nyata dan dunia maya dapat memberikan pengaruh besar pada cara bersikap di dunia maya.
Karena bila kita posisikan teman maya sebagai tetangga, secara reflek norma-norma yang berlaku dengan tetangga di dunia nyata akan melekat di kepala ketika mendengar followers IG, teman sekontak Whatsapp dan sebagainya.
Oleh karena itu, membangun mindset bahwa tetangga sejak awal tidak hanya orang-orang yang rumah nya berdekatan, melainkan juga teman-teman maya dalam kehidupan saat ini sangat diperlukan.Â
Apalagi, marak terjadi di dunia maya hal-hal yang lebih kejam dari omongan-omongan tetangga dunia nyata.Â
Bayangkan saja, sekali kita buat sebuah statement-negative pada seseorang, yang dapat melihat dan mempercayainya ribuan bahkan mungkin jutaan orang.
Maka, agar hal-hal negatif di dunia maya dapat diminimalisir mari kita sosialisasikan pada masyarakat Indonesia bahwa teman-teman maya juga adalah tetangga.Â
Masalahnya berdasarkan survei Digital Civility Index (DCI) tingkat kesopanan orang Indonesia di dunia digital global berada di peringkat ke-29 dari total 32 negara.
Hey, kemana karakter bangsa Indonesia yang dikenal ramah oleh dunia?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H