Mohon tunggu...
Aldy Irawan
Aldy Irawan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Psikologi

Mahasiswa psikologi yang suka berbagi tenatng pengembangan diri dan kesehatan mental

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tim PKM-PM Unesa Membawa Pesan Anti-perundungan ke Pesisir Surabaya melalui Dogeng, Lagu, dan Permainan Tradisional

18 Juli 2024   19:08 Diperbarui: 18 Juli 2024   22:14 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dokumen pribadi

Surabaya, 18 Juli 2024 -- Di tengah gempuran ombak dan semilir angin laut di pesisir Surabaya, Tim PKM-PM Universitas Negeri Surabaya (UNESA) hadir dengan misi mulia. Mengusung program "WANDERSEA", tim ini terjun langsung ke masyarakat pesisir untuk memerangi perundungan melalui pendekatan psikologi yang dikemas dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami anak-anak.

Berbeda dengan program edukasi di sekolah, Tim PKM-PM Unesa memilih untuk fokus pada anak-anak di pesisir Surabaya. Mereka menghadirkan dongeng inspiratif, nyanyian yang ceria, dan permainan tradisional yang sarat makna untuk menyampaikan pesan anti-perundungan dengan cara yang kreatif dan interaktif.

"Kami ingin memastikan bahwa setiap anak, di mana pun mereka berada, berhak untuk belajar tentang perundungan dan cara-cara untuk mengatasinya," jelas Elsa Nabila, ketua Tim PKM-PM UNESA. "Melalui dongeng, lagu, dan permainan tradisional, kami ingin anak-anak di pesisir Surabaya belajar tentang perundungan dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami, serta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari."

Lebih dari sekadar hiburan, permainan tradisional yang dipilih juga mengandung nilai-nilai anti-perundungan. Contohnya, permainan yang mengajarkan anak-anak tentang kerjasama, sportivitas, dan rasa saling menghormati seperti congklak dan balap karung.

Program "WANDERSEA" di pesisir Surabaya disambut dengan antusiasme yang hangat oleh anak-anak Kampung Pelangi. Mereka terlihat ceria dan antusias mengikuti kegiatan, dan banyak yang mengingat pesan-pesan dan pembelajaran yang disampaikan.

"Program ini sangat bermanfaat bagi anak-anak di sini," ujar Mas Pandan, salah satu warga di pesisir Surabaya. "Penyampaiannya yang kreatif dan menyenangkan membuat anak-anak lebih mudah memahami materi tentang perundungan dan cara-cara untuk mengatasinya."

Tim PKM-PM UNESA berharap program ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam memerangi perundungan di masyarakat, khususnya di pesisir Surabaya. Dengan edukasi yang tepat dan metode yang kreatif, mereka yakin bahwa generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang saling menghormati dan bebas dari perundungan.

Tentang Tim PKM-PM UNESA

Tim PKM-PM Wandersea Unesa adalah kelompok mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang berdedikasi untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat. Tim ini terdiri dari Elsa Nabila, Rifda Haura Fatina Besri, dan Muhammad Aldy Irawan dari Prodi S1 Psikologi, serta Nurasih Basri dan Tria Putri Ayu Arisona dari Prodi S1 Bimbingan dan Konseling bersama dengan Dosen Pendamping yang luar biasa yakni Ibu Qurrota A'yuni Fitriana, M.Psi., Psikolog. Tim ini berkomitmen memberikan solusi kreatif dan inovatif untuk permasalahan perundungan di Kampung Pelangi Surabaya.

Kontak Media:

[Elsa Nabila] [Email: wanderseapkm@gmail.com] [Instagram: @wandersea.pkm]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun