Mohon tunggu...
Muhammad Aldy Fahriansyah
Muhammad Aldy Fahriansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Oh, hai. Saya gasuka nulis, hanya sedang tersesat di internet.

Hai internet, perkenalkan saya Aldy, Orang yang tidak pernah puas terhadap jawaban-jawaban biasa. Selalu ingin mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, terus bertanya-tanya, karena sesungguhnya semua yang ada dihadapan kita hanyalah bayangan saja, bias.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Serangga yang Berakal

7 Februari 2022   15:45 Diperbarui: 7 Februari 2022   15:50 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia diciptakan oleh Tuhan sedemikian rupa sempurna dengan berbagai kelebihan dan kekuatannya. Kelebihan yang manusia punya diantaranya adalah kefasihan dalam berkomunikasi dan juga kemahirannya dalam menalar. 

Dengan kelebihan tersebut, manusia pada akhirnya dapat menjadi makhluk superior diantara makhluk lainnya. Sehingga dapat menguasai hampir seluruh permukaan bumi dengan berbagai teknologi yang diciptakan. 

Tetapi dengan kelebihan yang mereka miliki, manusia bukannya bijak dalam bertindak, malah sekarang kebanyakan dari mereka suka lupa diri akan siapa mereka.

Semakin majunya peradaban manusia malah semakin membuat mereka menjadi tak tahu diri dan takabbur. Pengeksploitasian dan penjajahan kepada alam bahkan sesama manusiapun kerap terjadi. 

Banyaknya kemajuan dan kemutakhiran yang terjadi tidak sejalan dengan semakin terdegradasinya moral yang mereka miliki. Kebanyakan dari manusia tidak sadar bahwa dirinya kecil, seperti serangga yang tidak sengaja diberi akal. Semuanya tertuang dalam puisi berikut :

"Serangga Yang Berakal"

Dikata lengkap secara struktural
Tetapi selalu tidak dapat fungsional
Malah sering terlihat bebal
Tidak sadar bahwa dirinya berakal

Sukanya makan segala hal
Mengguna apa-apa yang serba mahal
Mengejar eksistensi tapi esensi ditinggal
Kerjaannya pasti hanya membual

Mengeruk sumber daya secara brutal
Membunuh sesama makhluk bagai jagal
Tetapi pemikirannya dangkal
Sehingga sering sekali terjungkal

Mereka semua tetap saja binal
Tidak sadar dan tidak dapat menyangkal
Bahwa masing-masing mereka hanya tak ayal,
Serangga yang kebetulan diberi akal

Muhammad Aldy Fahriansyah, 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun