Mohon tunggu...
Muhammad Aldino Ruswandi
Muhammad Aldino Ruswandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kewirausahaan Universitas Pendidikan Indonesia

Saya menyukai coding, membaca buku, dan dien

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendampingan Pemasaran Digital UMKM Keripik Kaca "21 Lestari" di Desa Sindangkasih oleh Kelompok KKN 173 UPI Tasikmalaya 2022

12 Agustus 2022   15:16 Diperbarui: 12 Agustus 2022   15:54 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keripik kaca merupakan camilan berbahan dasar singkong khas Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Camilan ini disukai oleh berbagai kalangan terutama dari kalangan anak muda yang menyukai makanan ringan pedas.

Disebut keripik kaca karena memiliki bentuk yang tipis dan bening menyerupai kaca. Ketika dimakan terasa renyah dan gurih. Cocok untuk dijadikan cemilan pendamping menonton atau berkumpul bersama keluarga atau kerabat. Banyak dijumpai di warung maupun rumah makan, dengan harga yang terjangkau mulai dari Rp500 sampai Rp2000 tergantung kemasan. Memiliki berbagai varian rasa mulai dari original, pedas dan aneka rasa lainnya.

Kelompok Kecil 4, dari Kelompok KKN 173 yang terdiri dari Adita, Sanita, Tasya, Nidaul, Setiawan, dan Aldino mencoba mendatangi salah satu UMKM yang memproduksi keripik kaca untuk melihat proses produksinya sekaligus membantu pemasaran melalui media digital. Pemilik usaha olahan keripik kaca adalah Bapak Azis Muslim berada di Dusun Kalapanunggal, Desa Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

dokpri 
dokpri 

Menurut keterangan beliau beberapa kendala dari proses produksi pembuatan keripik kaca adalah modal, cuaca, dan pemasaran yang masih dilakukan secara konvensional.

Dari segi modal, Bapak Azis sebagai produsen bekerjasama dengan pihak distributor untuk menjual produknya namun dalam prosesnya pihak distributor tidak membayar secara penuh ketika melakukan pengambilan barang dan melakukan pembayaran secara tempo, namun seringkali terdapat keterlambatan dalam pembayaran yang membuat tertundanya proses produksi olahan keripik kaca, karena untuk melakukan produksi diperlukan modal yang didapatkan dari penjualan produksi keripik kaca.

Dari cuaca, ketika melakukan proses pembuatan olahan keripik kaca memerlukan panas dari sinar matahari untuk menjemurnya sementara ketika memasuki musim hujan maka olahan keripik kaca tidak dapat diproduksi yang menyebabkan berhentinya usaha olahan keripik kaca untuk sementara.

Untuk pemasarannya, masih dilakukan pemasaran secara konvensional karena masih awamnya dalam pemanfaatan teknologi digital. Untuk itu Kelompok Kecil 4 melakukan pendampingan pemasaran digital berupa pembuatan dan pemasaran melalui akun Shopee agar bisnis dari olahan keripik kaca Lestari 21 dapat dijangkau tidak hanya bagi warga Desa Sindangkasih namun juga oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.

dokpri 
dokpri 

Dalam prosesnya, pertama dimulai dengan pembuatan akun Shopee dengan menggunakan akun gmail beliau sebagai pemilik usaha, kemudian melakukan verifikasi akun dan pengisian informasi data. Setelah selesai melakukan pembuatan akun, kemudian mendaftarkan sebagai akun penjual.

Setelah itu, kemudian melakukan sesi pemotoan produk untuk ditampilkan di etalase penjualan, kemudian menulis deskripsi produk dengan menarik dan memposting produknya di akun Shopee.

Setelah selesai memposting produk, tak lupa mengajarkan kepada beliau untuk selalu mengiklankan produknya selama 4 jam sekali dalam akun Shopee agar produk beliau dapat selalu ditampilkan di pencarian yang paling atas.

Agar kegiatan ini dapat berjalan secara berkelanjutan, kami meminta beliau untuk menghubungi kami melalui personal chat apabila ada kendala yang dialami ketika menggunakan akun Shopee, setelah selesai kegiatan KKN kami di Desa Sindangkasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun