Sekitar 300 hingga 400 juta orang tinggal dekat dan bergantung pada lahan basah. Lahan basah mendukung penanaman padi, yang merupakan makanan pokok setengah populasi dunia.Â
Fungsi lahan basah juga membantu mengendalikan banjir, menyediakan air bersih, mencegah erosi dan abrasi, bahan makanan, obat-obatan, dan habitat penting beberapa tanaman dan hewan.
Jenis lahan basahÂ
Jenis lahan basah dibedakan menjadi dua yakni lahan basah alami dan lahan basah buatan. Dikutip dari laman Forestry Study Club UGM, berikut adalah jenis lahan basah:
1. Lahan basah alamiÂ
Lahan basah alami adalah lahan yang karena drainage buruk, bersifat basah sepanjang waktu atau selama bagian terbesar waktu. Lahan basah alami biasanya berada di bagian hilir sungai atau sungai pendek di daratan pantai, mangrove, jalur laut dangkal sepanjang pantai.Â
Lahan basah alami meliputi rawa-rawa air tawar, hutan bakau (mangrove), rawa gambut, hutan gambut, paya-paya, dan riparian (tepian sungai).Â
2. Lahan basah buatanÂ
Lahan basah buatan adalah suatu ekosistem lahan basah yang terbentuk akibat intervensi manusia, baik secara sengaja maupun tidak senagaja. Lahan basah buatan meliputi waduk, sawah, saluran irigasi, dan kolam.Â
Saat ini, lahan gambut dan mangrove, menjadi dua jenis lahan basah yang mengalami kerusakan serius di berbagai wilayah Indonesia.Â
Hutan rawa gambut di Sumatra dan Kalimantan, banyak dikonversi menjadi perkebunan dan lahan pertanian. Pun ribuan hektar hutan mangrove, telah ditebangi dan dikonversi untuk kegiatan budidaya perairan.