Mohon tunggu...
Muhammad Akid A.H
Muhammad Akid A.H Mohon Tunggu... lainnya -

menulis apa saja

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tiga Puisi Akid A.H

15 Maret 2012   00:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:02 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam Perjalanan

Ribuan kunangkunang menari

Meniti kabel penghantar hurup

Ada riuh pasar dalam bus

Antar kota

Semarang Yogyakarta

Seorang anak penjual suara

Bersusun nada birama beratnya hidup

Luka paling nista

Malam menerjang seiring lampu di nyalakan

Pengganti matahari yang berangkat tidur

Terimakasih bapak supir

Juga terima kasih kunangkunang

Sudah sedia menghantarku sampai rumah

Ode untuk Kota Waktu Usia

Pada kota, waktu, usia

Ada angin lalu lalang

Sebuah gerobak di bawah papaya

Bunga anyelir di teras

Berbau berpulung nyawa

Seekor binatang malam

bergantung

Menunggu kekasihnya pulang

Suara dengkur di balik jendela

Bapak tidur lelap lepas bekerja

Kepada kota

Di sini waktu mendengkur

Di atas panggilan

Atas nama Tuhan

Keras!

Keras!

Lalu hilang di tengah keramaian

Kepada waktu

Di sini ada usia

Segera menjemputmu

Bersama ruang kedap suara

Hari Pertama Sya’ban

Detak waktu hilang perlahan

Tertimpa suara pagi

Ada detak jantungmu

Kau tanam dalamdalam dadaku

Segaris awan berjajar ilalang

Ilang

Lanun adzan, sholawat tersiar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun