Mohon tunggu...
Muhammad Aiyub
Muhammad Aiyub Mohon Tunggu... Lainnya - Hidup itu harus terus belajar, hidup itu harus terus berbagi. Dengan menulis kamu bisa berbagi selamanya.

Menulis itu bukan untuk menggurui atau menghakimi, tapi dengan berbagi opini kita bisa melihat dunia yg lebih dari sekedar imajinasi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Megawati di Antara Puan dan Ganjar, PM Memang Lebih Layak!

29 Juni 2022   14:08 Diperbarui: 29 Juni 2022   14:52 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Megawati bukanlah politisi seperti PSI yang kurang pengalaman apalagi sedikit-sedikit baperan. Megawati adalah politikus yang asam garamnya melebihi SBY sekalipun. 

Sejak zaman orde baru saja dia sudah berjuang luar biasa, walaupun gagal menyelesaikan S1 nya, tapi karir dalam dunia politiknya mendapat Doktor dan Profesor (Honoris) dari berbagai universitas. Memang pernah gagal menjadi presiden saat berpasangan dengan prabowo, tapi ingat, megawati pernah jadi wakil presiden dan presiden RI.

Jokowi mendapat dua periode juga hasil dari keputusan megawati yang mencalonkan Jokowi dari PDIP, plus PDIP menjadi parti juara dalam pemilu 2019 juga tak lepas dari kepeminpinannya.

Jadi wajar, ketika dalam rakernas kemarin, dengan tegas me gingatkan supaya kadernya jangan mendahului ketua umum, ketua umum punya hak perogatif dalam membuat keputusan siapa yang layak dicalonkan jadi capres.

Jadi jangan mencoba untuk bermain dua kaki bagi kader pdip. Artinya secara tidak langsung megawati megatakan, jangan menjadi pengkhianat partai. Kalau jadi pengkhianat tentu resikonya besar.

Jadi wajar, ketika ganjar di minta komentar oleh wartawan terkait dengan Nasdem yang mencalonkan dirinya jadi capres, dengan tegas Ganjar mengatakan saya PDIP. Nah, apakah ganjar tulus, atau hanya pura-pura biar megawati tidak mencap dirinya sebagai pengkhianat partai?masalah hati mungkin ganjar dan Tuhan yang tau, masalah luar? Ya sama sama tau bahwa dia memang loyalis bu mega.

Nah, ketika hari ini simpang siur dan megawati belum mengumumkan siapa capres PDIP, ganjat atau Puan? Walaupun katanya ganjar lebib populer, tapi naluri megawati jelas tidak berpengaruh dengan survey. Toh bagi megawati survey itu kadang-kadang by order, tidam bisa jadi patokan.

"Saya selalu mengatakan, jangan selalu melihat survei. Survei boleh dilihat (tapi) jangan jadi pegangan karena yang bergerak itu bukan survei, tapi kita sendiri," tegas Mega disambut riuh tepuk tangan para kader yang hadir.

Ia juga menyebut statistik bisa dibohongi kalau memasukkan faktor X. "Saya pernah diberi tahu kalau nol itu bisa berbuah jadi 8,9. Kalau misal 1 juta terus jadi 1.999.999 kan bahaya," ujarnya.

Nah ketika hari ini ramai-ramai media menyebut Ganjar sebagai paling populer dari kader PDIP, tidak serta merta megawati akan meng iyakan. Kalau kader nyaman dengan survey, ya silahkan  mundur dari pdip.

Megawati tidak mencari yang cuma bisa memenangkan pilpres, tapi mencari pemimpin yang jabatannya Presiden dan Wakil presiden.

Jadi ketika hari ini megawati terkesan lagi bimbang antara Ganjar atau Puan, sebetulnya bukan bimbang, tapi sedang pending nama memang sudah jelas yaitu puan maharani.

Apakarena anak megawati? Yang ingin membagun dinasti sukarno?. Satu sisi bener, puan memang anaknya megawati. Tapi dari segi prestasi juga jadi pertimbangan ibu Mega.

Ganjar hanya terkenal di jawa tengah, karena sudah menang dua periode sebagai gubernur. Sementara Puan maharani, pernah jadi menteru dan ketua dpr ditingkat nasional.

Kalau bicara jawa tengah, cak imin atau Anies baswedan sekalipun yang di usung PDIP bakal menang. Jadi,sebagai politisi senior, jelas megawati punya kalkulasi sendiri.

Bukan ingin menganjal Ganjar sebagai capres, karena bagi megawati sosok ganjar. Inilah yang menjadi nilai lebih sosok Puan. Dulu sayapun menganggap puan hanya beruntung saja karena anak megawati. Sehingga mudah saja dicalonkan jadi capres. Tapi ketika saya membuka data dan fakta, memang lebih layak Puan, karena berkecimpung di politik nasional.

Bicara indonesia tentu bukan bicara jawa tenvah saja, kalau bicara jawa tengah saja tentu sama ridwan kamil saja bakal kalah itu ganjar.

Jadi bagi pendukung ganjar, jangan berkecil hati kalau nanti bu mega memilih Puan. Karena kalkulasi megawati berdasarkan pengalaman dan fakta dilapangan, bukan sperti pengamagan para pengamat yang kadang asal ngomong.

Mereka ngomong ya wajar bebas apa saja, tidak ada beban, habis ngomong sudah. Lah, kalau megawati salah ambil keputusan? Yang ternyata survey by order untuk melemahkan pdipi bagaimana? Jelas bisa berakibat fatal, megawati tentu tidak mau seperti ini.

Lalu siapakah yang akan mendampingi puan?

Ganjar, sandiago atau eric tahir?

Bukan dari ketiga itu, tapi cak imin.

Walaupun cak imin saat ini sedang membangun koalisi dengan gerindra yang mana akan mengusung Prbabowo - cak imin pada pilpres 2024 nanti. Yakinlah, itu tidak akan bertahan. Salah satu alasannya, prabowo kurang diminati dikalangan NU dan PKB.

Jadi walaupun salah satu sumber internal pkb mengatakan, koalisi pkb dan gerindra tinggal menunggu peresmian saja. Saya yakin, inj tidak akan terjadi, kalaupu  terjadi kemungkinan besar akan bubar ditengah jalan.

Tapi kalau PKB berkoalisi dengan PDIP, itu sangat memungkinkan dan punya sejarah. 

Megawati dan Gusdur sebagai bukti, kemudian megawati-kh hasyim muzadi (alm). Sekarang jokowi KH makruf amin. Jadi PDIP dengan PKB  dan NU memang sudah sehati.

Hari ini jika cak imin mau koalisi dengan Gerindra, itu hanyalah 'perjudian' atau spekulasi dari cak imin saja. Cak imin memang oranvnya suka hal-hal seperti itu.

Jadi ketika megawati meilih puan, makan akan dipasangkan dengan cak Imin, itu sudah sangat mungkin terjadi. Ini menggabunhkan jawatimur dan jawa tengah. NU dan PDIP.

Sementara lawan yang sepadan? Gabungan jawabarat (ridwan kamil) dan DKI jakarta (Anies).

Lalu siapa capres penengah?

Prabowo dan airlangga ertarto. Kaalau geridnra dan golkar berkoalisi itu sangat memungkinkan dan itu cocok karena sealiran.

Bagaimana menurut anda? Setujukah puan yang akan dipilih jadi capres oleh bu mega?

Kalau saya 100% setuju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun