Memang politik itu bikin baper, padahal masuk dalam politik harus tahan banting, Kalau sedikit-sedikita baper (bawa perasaan) alias emosian, ini bisa mengakibag buruk bagi politisi tersebut bahkan bisa menjelekkan citra partainya.
Masih ingat PSI kan? Yang sering baperan kalau mengkritik anies? Tapi terdiam kalau itu terjadi kesalahan pada kabinet jokowi. Mungkin namanya partai anak muda wajarlah emosi masih meluap-luap. Tapi bagaimana halnya jika yang baperan itu parti senior? Tentu kurang  bagus lah.
Akhir-akhir ini, publik dibuat heboh oleh tukang bakso. Bukan karena jualan bakso dari bahan aneh-aneh, yang pernah ditayangkan di tv, biasa hasil investigasi. Ini gara-gara pidato megawati dihadapan kadernya tentang tukang bakso, megawati tidak menginginkan tukanb bakso jadi mantunya.Â
Pidato megawati ini muncul berbagai tanggapan dipublik. Ada yang mengatakan megawati tidak respek dan melecehkan tukang bakso. Padahal katanya partai wong cilik, kok melecehkan profesi wong cilik? Begitu kira-kira salah satu komen netizen.
Di era keterbukaan informasi ini, jadi dalam berkomunikasi harus sangat hati-hati, apalagi yang keluarkan statemennya adalah tokoh publik dan orang politik, bisa bikin runyam itu masalah. Tidak ada masalah saja dicari-cari, apalagi ada pasti dibesar-besarin.Â
Lihat saja anies, padahal sudah memenuhi banyak janji saat kampanye, tapi masih banyak yang mencari kesalahan. Tapi jika pemimpin itu mengerti, itu hal wajar. Jangan baperan. Kalau bisa pemimpin itu harus tebal telinga, apabila perlu, tebal muka sekalian
Seharusnya ini yang harus diingat oleh sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Hanya gara-gara anies mengikut sertakan pengusaha Bakso dalam konpersi pers serta mengundang pedagang bakso ke acara konferensi pers Malam Ramah Tamah Jakarta E-Prix 2022 Formula E, di Pendopo Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat 24 Juni 2022 malam. Gara-gara ini, Sekjen PDIP memgkritik anies ngapain  baru sekarang mengundang tukang bakso?
Padahal anies kan jelas,karena mereka ikut berpartisipasi dalam eprix 2022. Kalau ditanya balik sebtulnya bisa juga, kenapa baru sekarang pak sekjen komen? Apa dulu pernah lihat anies tdk pernah undanb tukanb bakso ke acara acTa pemprov?
 Kaalaupun dulu tidak ada, kenapa mesti dikritik sekarang ketika diajak tukang bakso. Kan tidak ada yang salah? Kritik sih wajar tapi mengkait-kaitkan dengan politik karena megawati merasa dipojokkan akibat komentarmya tentang tukang bakso, jelas kurang tepat.Â
Kalau boleh mengkritik, sebtulnya bukan masalah tukang bakso saja, blunder komunikasi politik pdip. Banyak kasus lainnya, seperti masalah minyak goreng, makan bekicot dan lainnya.
Ini seharusnya yang perlu diperbaiki oleh PDIP, jangan cuma ngaku partai wong cilik, tapo wong ciliknya tidak dihargai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H