Mohon tunggu...
muhammad aidil faradis
muhammad aidil faradis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik UINSA

Saya Muhammad Aidil Faradis, pemuda berusia 20 tahun yang tengah menekuni ilmu politik di UINSA. Minat saya terhadap dinamika sosial dan politik mendorong saya untuk mendalami ilmu ini. Di luar kegiatan perkuliahan, saya memiliki hobi menulis puisi dan cerpen, dua media yang saya gunakan untuk mengekspresikan pemikiran dan perasaan. Melalui puisi, saya mencoba merangkai kata-kata menjadi sebuah keindahan estetis yang sarat makna, sementara cerpen menjadi wadah bagi saya untuk berimajinasi dan bercerita. Kedua hobi ini menjadi pelengkap bagi kehidupan akademis saya, memberikan keseimbangan dan inspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Peran Santri dalam Menghadapi Era Globalisasi

28 Desember 2024   10:11 Diperbarui: 28 Desember 2024   10:14 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Muhammad Aidil Faradis

Namun, santri yang memiliki pemahaman agama yang kokoh dan seimbang tidak akan mudah terpengaruh oleh budaya asing yang merusak. Sebaliknya, mereka dapat menjadi duta Islam yang moderat dan damai, yang menonjolkan nilai-nilai kemanusiaan universal yang juga dapat diterima di kancah internasional. Santri dapat menunjukkan bahwa Islam bukan hanya agama ritual, tetapi juga agama yang mengajarkan kedamaian, keadilan, dan kesejahteraan umat manusia di seluruh dunia.

Peran santri dalam dunia global saat ini lebih dari sekadar menjaga tradisi keilmuan Islam, tetapi juga berkontribusi dalam pembangunan masyarakat yang lebih adil, damai, dan inklusif. Melalui pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai agama yang kokoh dan keterampilan yang relevan dengan perkembangan zaman, santri dapat memainkan peran sentral dalam menghadapi tantangan global.

Pesantren harus terus berkembang untuk mendukung santri dalam memanfaatkan teknologi dan inovasi, sambil tetap menjaga akar spiritual dan moralitas Islam. Dengan demikian, santri tidak hanya akan menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat lokal, tetapi juga mampu berperan aktif di dunia global sebagai agen perubahan yang membawa Islam yang moderat, damai, dan penuh kasih sayang.

Dalam era globalisasi yang penuh tantangan ini, santri memiliki potensi besar untuk menjadi pilar kebangkitan moral dan intelektual, sekaligus menjadi jembatan yang menghubungkan dunia Timur dan Barat, serta menciptakan dunia yang lebih harmonis dan berkeadilan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun