Mohon tunggu...
muhammad aidil faradis
muhammad aidil faradis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik UINSA

Saya Muhammad Aidil Faradis, pemuda berusia 20 tahun yang tengah menekuni ilmu politik di UINSA. Minat saya terhadap dinamika sosial dan politik mendorong saya untuk mendalami ilmu ini. Di luar kegiatan perkuliahan, saya memiliki hobi menulis puisi dan cerpen, dua media yang saya gunakan untuk mengekspresikan pemikiran dan perasaan. Melalui puisi, saya mencoba merangkai kata-kata menjadi sebuah keindahan estetis yang sarat makna, sementara cerpen menjadi wadah bagi saya untuk berimajinasi dan bercerita. Kedua hobi ini menjadi pelengkap bagi kehidupan akademis saya, memberikan keseimbangan dan inspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Seni Kehidupan: Kesabaran dan Bermasyarakat dalam Diri Santri

27 Desember 2024   18:42 Diperbarui: 27 Desember 2024   20:36 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Muhammad Aidil Faradis

Dalam kehidupan sehari-hari, seni kesabaran dan bermasyarakat ini menjadi teladan bagi banyak orang. Santri menunjukkan bahwa hidup bersama dalam keberagaman membutuhkan kesabaran, toleransi, dan kerja sama. Mereka mengajarkan bahwa seni kehidupan bukan hanya tentang bagaimana kita hidup untuk diri sendiri, tetapi juga bagaimana kita memberi manfaat bagi orang lain.

Santri adalah cerminan seni kehidupan yang indah, di mana kesabaran dan seni bermasyarakat menjadi inti dari perjalanan mereka. Dalam tradisi pesantren, nilai-nilai ini tidak hanya diajarkan, tetapi juga dihidupkan dalam keseharian. Kesabaran melatih santri untuk menjadi individu yang kuat, sementara seni bermasyarakat membekali mereka dengan kemampuan untuk menciptakan harmoni.

Ketika kembali ke masyarakat, santri membawa nilai-nilai ini sebagai bekal untuk membangun kehidupan yang lebih baik. Mereka menjadi penjaga tradisi, pembawa perubahan, dan teladan bagi banyak orang. Dengan kesabaran dan seni bermasyarakat, santri menunjukkan bahwa hidup adalah seni yang harus dijalani dengan hati, pikiran, dan tindakan yang penuh makna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun