Sangge, Jawa Tengah -- Muhammad Ahnaf Muzhaffar Yasykur, Mahasiswa KKN TIM 1 Universitas Diponegoro Semarang membuat Pengukur Tinggi Badan OtomatisSaat ini kader posyandu di desa Sangge masih mengandalkan Metrisis Stadiometer yang dirasa merepotkan karena perlu melakukan kalibrasi terlebih dahulu agar alat dapat digunakan dengan benar dan harus di pasang Ulang jika ingin di gunakan kembali. Dengan adanya Alat pengukur tinggi badan otomatis tersebut diharapkan dapat memudahkan kader posyandu dalam melakukan pengukuran secara efektif dan Efesien.
Cara kerja dari Alat pengukur tinggi badan otomatis yaitu dengan cara Meletakan sejajar dengan dinding alat di atas kepala, setelah itu alat sejajar dengan tinggi orang tersebut maka orang yang diukur dapat menyingkir agar tidak menghalangi sensor, lalu tekan tombol dan hasil pengukuran akan ditampilkan pada LCD.
Namun penggunaan Alat pengukur tinggi badan Otomatis ini hanya dapat di gunakan oleh Balita dan Orang Dewasa yang sudah bisa berjalan sendiri. Untuk perbandingan dengan alat ukur manual jelas Alat pengukur tinggi badan Otomatis ini lebih akurat dibanding pengukur manual.
Ibu-ibu Kader Posyandu Desa Sangge sangat berterima kasih pada mahasiswa yang membuat alat ini dan diberikan Penjelasan tentang cara penggunaan alat tersebut. Mereka juga berharap agar pihak Pemerintah dapat menyediakan alat pendeteksi yang lebih canggih di masa yang akan datang.
