Mohon tunggu...
Muhammad Agus Sofian
Muhammad Agus Sofian Mohon Tunggu... Dosen - Dosen/Seniman

Nama Saya Muhammad Agus Sofian saya aktif di Dunia Sosial dan Akademik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjaga Persaudaraan dan Hubungan Baik Antar Sesama

9 Agustus 2024   08:12 Diperbarui: 9 Agustus 2024   08:46 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjaga Persaudaraan dan Hubungan Baik Sesama Manusia

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sebagai manusia tidak bisa hidup sendiri. Kita membutuhkan orang lain untuk saling membantu, saling menolong, dan saling menjaga. Untuk itu, kita perlu menjalin hubungan yang baik dengan sesama manusia, baik itu keluarga, teman, tetangga, maupun orang lain yang ada di sekitar kita. Dalam Islam, menjaga tali kasih dan kebaikan sesama manusia merupakan salah satu perintah Allah SWT. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:

"Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai." (QS. Ali 'Imran: 103)

Ayat ini memerintahkan kepada kita untuk selalu berpegang teguh pada tali Allah Dalam konteks ini, tali Allah dapat diartikan sebagai tali persaudaraan, kasih sayang, dan kebaikan yang harus kita jalin dengan sesama manusia.

Di era modern seperti saat ini, kekompakan dan persatuan adalah sesuatu yang mahal nan langka dan juga memiliki tantangan tersendiri. Sebab, kita hidup di tengah-tengah masyarakat yang hedonis dan materialistis. Masyarakat modern cenderung mengutamakan egoisme diri dan mengabaikan manusia laiinya. Hidup tanpa menerapkan persaudaraan dan mengutamakan egoisme diri dapat menjadi racun dan terperangkap pada dunia materialistik sementara, kosong tanpa nilai moral, dan segala bentuk keburukan dalam urusan Dunia berawal dari kurang nya rasa persaudaraan dan mendominasinya egoisme dalam hati seseorang.

Oleh karena itu, kita harus memiliki konsep yang jelas dalam diri kita agar persaudaraan dapat diterapkan di era modern. Berikut ada 4 konsep penerapan persaudaraan dalam diri di era modern:

Pertama, Saling menghormati dan menghargai

  • Nabi Muhammad Saw bersabda:

  • Siapa yang tidak menghormati/mengasihi, maka ia tidak akan dihormati/dikasihi oleh Sang Pencipta (HR. Bukhari, No. 6013).

Ibnu Hajar al-Asqalani (852 H) menerangkan, ajaran kasih sayang berlaku secara universal kepada siapa pun, baik muslim maupun non-muslim. Islam menghargai dan menghormati kepada siapa saja tanpa memandang latar belakang agamanya.

Menghargai sesama, menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang muda adalah sebuah keniscayaan.

2. Saling menolong dan membantu

Sesungguhnya ketika kita menolong orang lain hakikatnya kita menolong diri kita sendiri

bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam,


"Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya". [HR Muslim: 2699,

"Tolong-menolong merupakan ciri-ciri yang menjadikan diri kita menjadi kian kuat dan kukuh dari yang lainnya."

3. Saling memaafkan

sikap pemaaf perlu kita ciptakan agar hati selalu damai serta jernih untuk netralitas diri dalam melihat kebenaran. ini tercermin dalam firman-Nya surah Al A'raf ayat 199.

Artinya: "Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh."

Imam Syafi'I juga berpesan "Di antara tanda-tanda ukhuwah yang sebenarnya ialah mau menerima kritikan dari teman, menutupi aib teman dan memberi maaf atas kesalahannya." Majmu'kalam Imam syafi'I 

Barang siapa memaafkan saat ia mampu membalas maka, Allah akan memberinya Maaf pada hari seluruh manusia dalam kesulitan (HR. Tabrani)

Mamaafkan adalah kemenangan terbaik dari hati yang tidak ingin tersakiti.


4. Saling mendoakan

Keutamaan mendoakan sesama muslim memiliki manfaat yang amat besar karena sesungguhnya ia juga akan kembali pada dirinya sendiri, Sesuai dengan Sabda Nabi Saw:

Artinya: "Tidaklah seorang muslim mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya itu kecuali malaikat berkata, 'Dan untuk kamu juga seperti itu.'" (HR Muslim)

Sungguh jika kita terapkan 4 konsep tersebut di dalam diri kita, kita akan mendapatkan kebahagiaan yang tak dapat pada manusia umumnya yaitu sebuah nilai yang tak dapat dibeli oleh materi apapun. Firman Allah swt:

"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat."

(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 10)

 Dengan menjaga kasih dan kebaikan sesama manusia, kita akan menciptakan kehidupan yang harmonis dan penuh kedamaian. Sebaliknya, jika kita tidak menjaga tali kasih dan kebaikan sesama manusia, maka akan timbul permusuhan, kebencian, dan perpecahan.

Mari kita renungkan apa yang akan kita cari dan akan kita bawa untuk hidup yang berarti selain kenangan baik yang akan menemani kehidupan kita yang sementara ini terlebih lagi kehidupan yang selama-lamanya nanti.

Oleh karena itu, marilah kita semua berusaha untuk selalu menjaga hubungan baik dan kebaikan antar sesama. Dengan demikian, kita dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat bagi semua orang. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua, agar kita dapat menjadi hamba yang selalu memelihara kesatuan, persatuan, persaudaraan dan kebaikan sesama manusia. Aamiin.

Manusia lahir ke dunia dalam kondisi menangis dan orang disekitarnya tersenyum bahagia, berkhidmatlah dengan kebaikan yang banyak, hingga akhir hayat kita pergi meninggalkan dunia ini orang disekitar menangis, sementara kita pergi dengan bahagia dan tersenyum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun