Mohon tunggu...
Dr. M. Agung Rahmadi
Dr. M. Agung Rahmadi Mohon Tunggu... Psikolog - Dr. S.Sos. M.Si. Kons

Psikolog

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ekstrimisme dalam Faksi Kristen Indonesia (Dr. M. Agung Rahmadi, M.Si.)

23 April 2024   17:26 Diperbarui: 10 Juni 2024   20:43 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

https://www.youtube.com/watch?v=z_NLX4rGntI

Untuk mengkoding mana orang Kristen yang terpapar radikalisme Zionisme dan mana yang tidak hanya dengan melihat, apakah mereka mengakui bahwa Allah sudah mengusir bangsa tegar tengkuk pembunuh para Nabi ini dari tanah Palestina (kodingkan sebagai orang-orang yang tidak radikal), dan mereka yang melompati ayat-ayat pembuangan Yahudi oleh Allah dan berkata bahwa sampai sekarang tanah itu masih tanah Yahudi (kodingkan sebagai orang-orang radikal); Sebab tanah bangsa Kana'an bin Ham ini sesunggunya adalah tanah yang kodratinya adalah tanah bangsa Kana'an bukan tanah peranakan Semit/Syam; yang memberikan tanah itu kepada orang-orang Yehuda berkat perjanjian Tuhan pada Abraham, Yishak dan Israel/ Ya'qub.

Tuhan berkali-kali ingin membinasakan seluruh bangsa Israel di zaman Musa tapi Musa membujuk Tuhan untuk tidak memusnahkannya. Namun setelah Musa wafat pasca kematian Salomo bangsa ini menjadi bangsa yang membunuhi Nabi-nabi dan Tuhan mencabut perjanjiannya pada Abraham, sebab Allah tidak berjanji dengan orang-orang zalim; setelah Tuhan meninggalkan bangsa ini apalagi pijakan Yahudi anak-anak Sem, anak-anak Babel ini, anak-anak Mesapotamia ini masih berkata tanah "bangsa Kana'an" sebagai tanah bangsa Yahudi?. (Tuhan sendiri berkata dia yang membuat bangsa ini sebagai bangsa yang tidak memiliki "tanah"), sebab mereka di Babel tidak diakui lagi, dan Palestina kodratnya bukanlah tanah mereka.  

Pasca kematian Musa setelah pembebasan dari tanah Mesir selama 400 tahun menjadi budak, bangsa ini kembali menjadi budak bangsa Filistin  di tanah Kana'an selama hampir 600 tahun, penjajahan ini terjadi pada masa imam-imam yang watak dungu bangsa pembunuh para Nabi ini digambarkan jelas dalam kisah Nabi Samson dan terus berjalan sampai Raja Saul dan Daud memenangkan perang atas bangsa Filistin. Kemerdekaan Yahudi pasca kematian Musa baru didapatkan 1000 tahun sebelum masehi, bediri Kerajaan Israel dengan raja pertama Saul dari suku Benyamin kemudian diteruskan Daud dan Salomo dari suku Yehuda dimana kerajaan ini hanya bertahan selama 60 tahun saja dengan 3 raja bertata. Kerajaan Great Israel pecah menjadi dua kerajaan yaitu Kerajaan Yehuda yang meneruskan tahta dari garis darah Daud dan Salomo/Suleyman dan membawahi suku Yehuda dan suku Benyamin bertahan selama 500 tahun, sedangkan kerajaan Israel hanya bertahan 300 tahun lalu kemudian Tuhan kembali menjadikan mereka sebagai budak di Babel, dibinasakan dan dibuang di Khurasan.

Mereka yang radikal juga berkata bahwa Ashkenazi yang terbukti Yahudi KW, orang-orang Kaukakus yang mengaku sebagai Yudaisme dan berbangsakan Yahudi padahal KW benar adalah Bani Yehuda bin Israel bin Yishak bin Abraham. Saya berharap pencucian otak orang-orang Kristen di Indonesia oleh intel-intel Israel ini segara dicounter oleh BIN, agar tidak terjadi konflik di negara kita akibat provokasi orang-orang zionis memprovokasi orang-orang Kristen Nusantara yang sebangsa kita sendiri, sedarah dengan kita sendiri dan sebapak kita sendiri. Saya melihat ada pola jahat oleh orang-orang Israel memanfaatkan radikalisasi Kristen di Indonesia, untuk membuat orang-orang Kristen di Indonesia menjadi Neo Ahmadiyah untuk digebuki Islam radikal. Goblok bukan bila kita sedarah sebangsa menjadi saling bunuh-bunuhan, karena konflik Israel dan Palestina/Rum Muslim di Syam; Polarisasi ini harus dapat dibaca secara kritis dan mendapat eksekusi yang cepat oleh intel-intel pemerintah. Thanks.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun