Mohon tunggu...
MUHAMMAD AGAM DWIPUTRA
MUHAMMAD AGAM DWIPUTRA Mohon Tunggu... Arsitek - Mahasiswa_S1 Arsitektur Universitas Mercubuana

NIM : 41221120005 Universitas Mercu Buana Meruya, Fakultas Teknik prodi Arsitektur. Dosen Pengampu : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuis 2 -Pendidikan Anti Korupsid dan EtikUMB

19 September 2024   14:54 Diperbarui: 19 September 2024   14:54 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PPT Modul Dosen : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

3. Pengendalian Diri dan Rasionalitas:

Stoisisme menekankan pentingnya pengendalian diri dalam menghadapi emosi. Emosi negatif seperti kemarahan, kecemasan, dan kesedihan dianggap sebagai hasil dari penilaian yang salah. Dengan menggunakan rasionalitas, individu dapat mengubah perspektif mereka terhadap situasi dan mengatasi emosi negatif.

4. Fokus pada Tindakan yang Dapat Dikendalikan: 

Stoisisme mengajarkan bahwa kita hanya dapat mengendalikan tindakan dan reaksi kita sendiri. Oleh karena itu, penting untuk fokus pada apa yang dapat kita lakukan, daripada pada hasil yang tidak pasti atau faktor eksternal.

Mengapa Siswa Harus Menguasai Stoisisme?

1. Kontrol Emosi

Salah satu alasan utama mengapa siswa harus menguasai stoisisme adalah untuk belajar mengendalikan emosi mereka. Dalam lingkungan akademis yang penuh tekanan, siswa sering menghadapi stres, kecemasan, dan ketidakpastian. Stoisisme mengajarkan pentingnya menjaga ketenangan batin dan tidak membiarkan emosi negatif menguasai. Dengan menguasai prinsip-prinsip stois, siswa dapat mengelola stres dengan lebih baik dan tetap fokus pada tujuan mereka.

2. Ketahanan Mental

Stoisisme mengajarkan bahwa hidup penuh dengan tantangan dan kesulitan. Dengan memahami dan menerima kenyataan ini, siswa dapat mengembangkan ketahanan mental yang dibutuhkan untuk mengatasi rintangan. Ketahanan ini sangat penting dalam dunia akademis dan profesional, di mana kegagalan dan kesulitan sering menjadi bagian dari proses pembelajaran.

3. Fokus pada Proses, Bukan Hasil

Stoisisme menekankan pentingnya fokus pada proses dan upaya yang terlibat, bukan hanya hasil akhirnya. Siswa yang mengadopsi pandangan ini akan lebih menghargai perjalanan belajar mereka, terlepas dari apakah mereka mencapai hasil yang diinginkan atau tidak. Hal ini membantu mereka tetap termotivasi dan berkomitmen untuk mengembangkan diri.

4. Pengembangan Karakter

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun