Mohon tunggu...
M Afrizal Akbar
M Afrizal Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

konten kreator

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Tiga Tanda Orang Mendapatkan Kemuliaan di Bulan Ramadhan

17 April 2024   13:30 Diperbarui: 17 April 2024   13:41 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ramadhan ini banyak sebutan kalangan umat islam diparan pendakwah,ada yang menyebutkan Ramadhan adalah syahrut tarbiah yaitu kumpulan pendidikan.artinya umat islam yang beriman kepada Allah SWT dipanggil Allah untuk melaksanakan ibadah ini dalam rangka untuk melatih,mendidik dan mentadaburi dengan kesungguhan hati.tetapi pelaksanaan bulan Ramadhan tahun ini ada yang berbeda dari sisi hitungan hari memulai nya,tapi itu tidak menjadikan sebuah perbedaan yang sangat fundamental tapi perbedaan itu menjadikan sebuah rahmat,karna metodelogi yang digunakan oleh umat islam berbagai macam,dan itu memang dibenarkan secara ijtihadi.

Allah berfirman didalam Al Quran surah Al-Baqarah ayat 183 : 'Wahai orang-orang yang beriman,diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.' Ayat ini dimulai dengan huruf ya yaitu harfun nida,Allah memanggil dan siapakah yang dipanggil?itu lah orang yang beriman.berarti hanya orang-orang yang beriman yang dipanggil oleh Allah untuk melaksanakan puasa Ramadhan.

Apakah orang-orang yang tidak beriman tidak dipanggil? Dalam konteks ini hanya orang-orang yang beriman yang mau menuruti dan yang mau mengikuti,sementara yang tidak mau menurut dan mengikuti itu jelas mereka tidak masuk digolongan orang-orang yang beriman kepada Allah SWT.telah jelas yang disebutkan didalam Al-Qur'an surah al baqarah ayat 183 bahwa semua bertujuan untuk bertakwa kepada Allah SWT.berikut tiga tanda orang mendapatkan kemuliaan di bulan Ramadhan:
 
1. Ketaqwaan secara spritualitas

Bahwa orang-orang yang berpuasa dibulan Ramadhan yang ingin dicapai nya adalah derajat kepada Allah SWT, karna derajat ketaqwaan ini lah yang ingin dicapai di ujung Ramadhan adalah kecerdasan atau ketaqwaaan secara spiritualitas dan personalitas. Orang-orang dalam beribadah kepada Allah SWT selama Ramadhan ia dididik membaca Al-Qur'an dan amalan lain sebagainya, karna ia tau amalan-amalan yang paling afdhol ialah membaca Al-Qur'an. Maka personalitas mempunyai target masing-masing, ada yang mengejar target menghapal Al-Qur'an 30 juz, ada yang target menghapal surah-surah tertentu. Jadi selama Ramadhan ini, itulah yang menjadi target dan harus di kejar orang-orang yang berpuasa dan orang yang beriman kepada Allah SWT tujuan yang ingin dicapai adalah taqwa kepada Allah SWT, karna taqwa ini lah sebaik-baiknya bekal yang akan dibawa oleh seorang umat/manusia ketika berhadapan dengan Allah SWT. 

''Bertaqwalah kamu kepada Allah karna sebaik-baiknya bekal adalah bekal taqwa kepada Allah SWT. artinya secara spiritualitas manusia mempersiapkan dirinya sedini mungkin ketika ia berhadapan dengan Allah SWT sehingga tidak ada kata penyesalan seperti yang telah dijelaskan dalam surah Al-fajr ayat 24 yang artinya"oh,seandainya dahulu aku mengerjakan (kebajikan)untuk hidupku ini.jadi jangan sampai mereka manusia itu berkata kepada Allah,mengapa kita manusia saat hidup kemarin tidak berbuat sesuatu yang baik, dia punya ilmu tidak di manfaatkan dia punya harta tidak ada kepedulian dengan sesama dan lain sebagainya.maka tidak ada rasa kekecewaan tidak ada rasa takut dan penyeselan ketika dia berhadapan kepada Allah SWT, karna istilah nya secara persiapan  mau mudik menjelang lebaran yaitu ketika ajal datang tidak dapat di maju kan tidak dapat di mundur kan dan kita mudik  kekampung Allah SWT  perlu persiapan, perlu bekal maka bekal itu lah taqwa kepada Allah SWT.

Bertaqwalah kamu kepada Allah SWT di mana pun kamu berada, karna bahwa taqwa itu adalah bukan sekedar lebelitas yang hanya sekedar di ucapkan tapi harus dipraktekan dalam kehidupan nyata dan sehari-hari apapun dan di mana pun posisi anda berada. Sebagai pekerja maka seciri orang yang profesional adalah bertaqwa dengan melaksanakan apa yang diperintahkan dan menjauhi segala larangannya, sebagai abdi negara sebagai pedagang dan lain sebagainya, dimensi taqwa itu harus mewarnai dalam kehidupan kita sehari-hari dan hikmah orang berpuasa dibulan Ramadhan itu ini yang didik, makanya disebut juga Ramadhan itu untuk melatih secara spiritualitas orang yang mengejar derajat kepada Allah SWT karna memang bahwa amalan-amalan dibulan Ramadhan ini nilai wajibnya dilipat gandakan dan amalan-amalan sunah bakal dinilai sebagai kewajiban, ini bagian dari yang diberikan oleh Allah SWT agar kita terus memotivasi dalam beribadah maka Ramadhan ini sangatlah luar biasa dahsyat. 

Perhatikanlah orang-orang yang bermalam-malam dimasjid mereka bertadarusan,orang-orang subuh penuh beda dengan bulan-bulan sebelumnya.orang-orang iktikaf nya, baca Al-Qur'an nya, hadir dipengajian dengan begitu antusiasnya, mengapa? karna mereka semua mencari, mempersiapkan diri untuk tujuan akhir dari meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT, dan itu lah artinya taqwa secara spiritualitas.
 
2. Ketaqwaan secara sosial

Berinfaklah apa yang Allah berikan kepada kalian dan bersedekahlah,karna kita selalu berdoa kepada Allah untuk selalu mencukupkan rezeki kita.tetapi rezeki itu, kekayaan yang kita mliki bukan hanya untuk kita pribadi. Allah mencukupkan harta itu kepada diri kita secara pribadi tapi ada kewajiban yang harus kita keluarkan berupa Zakat, Infak, dan Shodaqoh agar orang yang disekitar kita yang berhak untuk mendapatkannya. 

Apa yang kita dapatkan kesuksesan yang kita raih boleh jadi adalah doa orang-orang yang berada disekitar kita, kita tidak boleh egois mengklaim apa yang kita dapatkan itu semua hasil jerih payah dari diri kita sendiri, bisa jadi ada orang-orang yang sayang sama kita yang setiap malam selalu mendoakan untuk kita yang tanpa kita ketahui dan orang pun yang bersangkutan tidak memberi tahu kalau dia mendoakan untuk kesejahteraan kita dia mendoakan untuk kemapanan kita dan dia berdoa untuk kemakmuran kita tentu semua itu boleh jadi, nah balasannya atau feedbacknya adalah kita mengeluarkan sebagian dari rezeki yang Allah berikan kepada kita itu untuk mereka. Sedekah, Infak, Zakat dan lain sebagainnya untuk mereka dan inilah yang disebut oleh Allah & Rasulullah saw adalah kecerdasaan secara sosial.yang mana ada jiwa memiliki peduli kepada sesama, ini ditunjukan dan dibuktikan oleh umat islam ditengah-tengah ramadhan, mereka berbondong-bondong mengantarkan zakat fitrahnya kemasjid tanpa ada paksaan dan penuh dengan kesadaran sendiri. 

Inilah kecerdasan atau ketaqwaan sosial dan tumbuh setelah tau dirinya ada kesadaran secara spiritualitas bahwa apapun yang ia miliki hanya sebuah titipan maka titipan ini pun harus dibagikan kepada orang yang menerima. Bukankah tidak ingat dengan tukang parkir yang mana selalu mendapatkan titipan berbagai jenis kendaraan,  mulai dari sepeda motor roda dua, mobil mewah, dan setengah mewah sekalipun, tetapi tukang parkir dengan amanah yang diberikan dia menjaga mobil titipan orang lain itu dan seketika waktu nya pemilik mobil datang satu persatu mobil itu diambilnya dibawa keluar dari zona area parkirnya liatlah bagaimana ekspresi tukang parkir  atau juru parkir dia senang dia bahagia bahwa titipan yang dititipkan kepadanya sudah diambil oleh orang yang memiliki kendaraan tersebut. 

Itulah bagaimana gambaran orang ikhlas ketika ia mendapatkan  sesuatu yang dimiliki nya dia yakin itu hanya sebuah titipan dari Allah SWT, maka dia harus peduli dengan masyarakat sekitarnya.sifat ketaqwaan sosial ini sangat dibutuhkan dalam kondisi saat ini,dimana ekonomi masyarakat saat ini sedang sulit, komunitas pertanian sedang turun, harga beras mahal,kebetuhan pokok tinggi dan Inplasi terjadi dimana-mana, maka sudah saatnya kepedulian ini tumbuh dikalangan  umat Islam yang melaksanakan ibadah ramadhan ini untuk peduli kepada orang-orang yang berada disekitarnya.
 
3. Rasa syukur

Orang yang berpuasa dibulan Ramadhan itu akan tumbuh rasa syukurnya kepada Allah SWT.karna apa, karna dia bersyukur kepada Allah SWT akan diberi umur yang panjang, dia bersyukur kepada Allah SWT karna diberikan kesempatan untuk berjumpa kembali dengan bulan Ramadhan, dia bersyukur kepada Allah SWT atas rezeki yang telah Allah berikan kepadanya.dan sudah menjadi kewajiban bagi seorang umat muslim untuk senantiasa bersyukur kepada Allah ta'ala atas pemberian nikmatnya,baik nikmat yang di sadari maupun tidak,yang diketahui maupun tidak, dan yang di akui maupun tidak.pada kenyataannya, Allah ta'ala telah memberikan nikmat yang sangat banyak kepada manusia.sungguh banyak nikmat Allah ta'ala berikan kepada kita sehingga kita tidak mampu menghitungnya.

Allah SWT berfirman,"dan jika kamu menghitung nikmat Allah,niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya."(An-Nahl:18 dan Ibrahim:34).

Bulan ramadhan ini bisa dijadikan sarana untuk lebih meningkatkan rasa syukur kepada Allah dengan cara terus menerus meningkatkan  kualitas puasa dan dalam meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.diantara nikmat Allah ta'ala adalah nikmat kesehatan dengan menjalankan bulan Ramadhan yang penuh berkah ini dengan nikmat kesehatan ini lah kita dapat melakukan ibadah dan amal shalih dibulan Ramadhan dengan antusias, optimal, dan maksimal. 

Tanpa kesehatan, maka kita tidak bisa beribadah dengan baik,ibadah menjadi terganggu,kita menjadi malas,susah dan bahkan tidak antusias dalam beribadah, kita wajib bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat ini.dengan demikian,kita masih diberi kesempatan oleh Allah ta'ala untuk memperbaiki kesalahan dan kekurangan ibadah kita dibulan Ramadhan yang lalu atau bulan-bulan sebelum Ramadhan ini untuk meraih berbagai keutamaan dibulan Ramadhan. bisa jadi ibadah kita pada bulan Ramadhan yang lalu-lalu atau bulan-bulan lain sebelumnya tidak maksimal dan optimal.masih ada diantara kita tidak mengkhatamkan Al-Quran beberapa kali bahkan sekalipun selama bulan Ramadhan yang lalu atau bulan-bulan lainnya. Al-Qur'an terkadang dibaca dan terkadang tidak dibaca. 

Shalat-shalat sunah khususnya Tarawih, Tahajud, dan Witir terkadang dikerjakan dan terkadang tidak dikerjakan, bisa jadi ibadah yang kita lakukan tidak benar sehingga tidak berkualitas karena tidak sesuai dengan petunjuk (Sunnah) Nabi shallahu 'alaihi wa sallam sehingga tidak diterima oleh Allah ta'ala.meskipun kita banyak beribadah,namun jika tidak benar,maka tidak akan diterima.Ibadah kita akan diterima  jika dilakukan dengan benar (Berkualitas) yaitu sesuai dengan petunjuk Nabi shallahu'alaihi wa sallam.maka, inilah kesempatan kita untuk memperbaikinya dibulan Ramadhan tahun ini.agar kita dapat meraih berbagai keutamaan bulan Ramadhan dengan melakukan berbagai ibadah dan amal shalih padanya seperti puasa, tadarus Al-Qur'an, shalat-shalat sunnat khususnya Tarawih, Tahajud, Witir, Zikir dan Infak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun