Meskipun beberapa negara Chad, Ethiopia, dan Zambia telah mengajukan permintaan untuk penanganan utang, proses tersebut mengalami negosiasi yang berlarut-larut dengan kreditur terutama China dan sektor swasta. Berakhirnya DSSI akan menambah sekitar $10,9 miliar biaya layanan utang untuk LIC tahun ini. Seruan untuk solidaritas global untuk memperluas inisiatif ini sejauh ini tidak berhasil.
Bantuan pembangunan luar negeri (ODA), sumber pembiayaan penting bagi LIC, berada dalam bahaya. Pengeluaran yang tidak direncanakan untuk pertahanan, pengungsi, dan kebutuhan kemanusiaan lainnya di Eropa, memeras sumber daya untuk ODA dari beberapa donor besar.Â
Misalnya, saat Jerman menggenjot anggaran pertahanannya di tengah perang Rusia-Ukraina, Jerman mengusulkan pengurangan bantuan pembangunan sebesar 12 persen, dengan pemotongan sebesar 50 persen untuk badan-badan PBB seperti Program Pangan Dunia. Demikian pula, pengurangan akan segera terjadi di Inggris Raya, Norwegia, di antara negara-negara lain.
Lingkungan ini menghadirkan badai fiskal yang sempurna bagi negara-negara berkembang dan, tidak diragukan lagi, akan memengaruhi kemampuan mereka untuk membiayai agenda pembangunan dan mempertahankan kemajuan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.Â
Diperkirakan 75 juta orang tambahan telah jatuh ke dalam kemiskinan ekstrem sejak awal pandemi. Pengurangan anggaran kesehatan dan pendidikan akan memiliki dampak buruk jangka pendek dan jangka panjang terhadap pembangunan sumber daya manusia dan ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H