Mohon tunggu...
Muhammad Adnan zayusman
Muhammad Adnan zayusman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam

Pemuda pejuang S.Sos yang sedang menempuh pendidikan Bimbingan Konseling dengan penuh problematikanya, sehingga berkeinginan untuk berbagi pengetahuan maupun pengalaman dalam berbagai problem-problem yang sudah pernah terlintaskan atau problem aktual dalam ranah Bimbingan Konseling ataupun gangguan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rasulullah dalam Mendidik Anak

13 November 2023   20:06 Diperbarui: 13 November 2023   20:33 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Secara psikologis, anak-anak membutuhkan cinta dan perhatian. Anak-anak, remaja dan orang dewasa membutuhkan cinta dan kasih sayang. Sejalan dengan makna kontekstual hadis di atas, Carl Rogers, salah satu tokoh psikologi perilaku, berpandangan bahwa proses suasana (pendekatan emosional) dalam pendidikan individu bukanlah hasil belajar. Artinya, orang tua harus lebih peka terhadap kebutuhan akan kasih sayang dalam proses pengasuhan dan pendidikan anaknya. Yang diinginkan dalam proses pengasuhan anak adalah perasaan gembira, senang.

Memberikan Pujian atau Hadiah ketika Anak Berprestasi

Rasulullah memberikan Hadiah berupa materi ketika anak atau siswa telah melakukan perbuatan baik. Orang tua atau pendidik dapat memberikan hadiah berupa materi berupa benda atau makanan yang dapat diterima oleh anak. Pemberian hadiah dalam bentuk non-materi Rasulullah juga memberikan hadiah dalam bentuk non-materi. Ketika anak berhasil menyelesaikan tugas atau menunjukkan perilaku terpuji, orang tua atau pendidik dapat memberikan ungkapan verbal berupa kata-kata pujian atau kata-kata sanjungan seperti "masyaallah, pintar sekali anakmu". Selain itu, memberikan ekspresi non verbal seperti mengacungkan jempol atau memberikan senyuman juga bisa menjadi reward yang efektif.

Memberikan Hukuman ketika Anak berbuat Salah

Rasulullah juga memberikan hukuman ketika anak atau murid melakukan kesalahan. Namun, hukuman yang diberikan haruslah proporsional dan tidak berlebihan. Rasulullah memberikan hukuman dengan cara memberikan hukuman atau pukulan yang diberikan kepada anak-anak ketika mereka melakukan kesalahan.

Begitulah gambaran pendidikan Rasulullah ketika mendidik anak, semoga kita selalu meneladaninya dan diberikan keberkahan oleh Allah SWT dengan Mengikuti ajaran beliau Rasulullah, dalam mendidik anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun