Mohon tunggu...
Muhammad AdjieAkbar
Muhammad AdjieAkbar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

aku adalah mahasiswa Ilmu Pemerintahan yang dituntut untuk selalu mengikuti isu politik dalam negeri maupun luar negeri, book enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia di Persimpangan BRICS : Menimbang Untung Rugi Bergabung dengan Aliansi Multi-Polar

27 Desember 2024   04:03 Diperbarui: 27 Desember 2024   04:13 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kementerian Luar Negeri Pastikan Kajian Mendalam Sebelum RI Bergabung dengan Forum Internasional

JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan evaluasi komprehensif sebelum memutuskan keikutsertaan dalam forum atau organisasi internasional, termasuk BRICS, dengan mempertimbangkan aspek manfaat dan keselarasan dengan kepentingan nasional.

"Indonesia tidak serta-merta bergabung dalam setiap forum internasional. Kami telah melaksanakan berbagai kajian mendalam terhadap forum-forum yang ada, serta mengevaluasi secara cermat bagaimana bentuk partisipasi Indonesia yang paling tepat dalam forum tersebut," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Rolliansyah Soemirat, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Jubir Kemlu itu mengatakan Indonesia tidak bermaksud mendekatkan diri dengan kubu tertentu di kancah politik global, karena Indonesia hendak berpartisipasi aktif di semua forum berdasarkan kepentingan nasional.

BRICS merupakan sebuah aliansi yang menyatukan lima negara berpengaruh di dunia yaitu Brazil, Russia, India, China, dan South Africa. Aliansi yang secara resmi dibentuk pada tahun 2010 di Brasilia ini hadir sebagai wadah strategis untuk mendiskusikan berbagai isu penting dalam kancah internasional, terutama yang berkaitan dengan ekonomi dan perdagangan global.


Kehadiran BRICS dalam panggung global menjadi sangat signifikan mengingat anggota-anggotanya terdiri dari negara-negara dengan kekuatan ekonomi yang besar. Melalui aliansi ini, kelima negara tersebut membangun kerjasama yang erat dalam upaya memperluas pengaruh ekonomi mereka di dunia internasional. 

Bukti nyata dari kekuatan kolektif BRICS terlihat dari kontribusinya yang mencapai 16% dari total perdagangan dunia, sebuah angka yang menunjukkan betapa pentingnya peran aliansi ini dalam perekonomian global.

Indonesia telah membangun jejak kuat dalam kerjasama internasional, dimulai dari perannya yang vital dalam ASEAN sebagai wadah kerjasama regional di Asia Tenggara. Melalui ASEAN, Indonesia bersama negara-negara tetangganya dapat saling mendukung pengembangan kawasan dan menciptakan dampak positif bagi pertumbuhan regional. Keberhasilan ini kemudian berlanjut dengan bergabungnya Indonesia ke dalam APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation) yang dibentuk pada tahun 1989. APEC hadir dengan visi menciptakan kemakmuran lebih besar bagi masyarakat di kawasan Asia-Pasifik melalui berbagai ide berkelanjutan, inovatif, dan aman yang dirancang untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi global.

Perjalanan Indonesia dalam forum internasional mencapai tonggak penting lainnya ketika bergabung dengan G20, sebuah forum yang dibentuk pada tahun 1999 sebagai respons terhadap krisis keuangan Asia. G20 menjadi arena strategis bagi para menteri keuangan dan gubernur bank sentral untuk membahas berbagai isu ekonomi dan keuangan global. 

Namun dibalik kebutuhan Republik Indonesia dalam isu kepentingan nasionalnya dalam kancah politik internasional bagaimanakah sebenarnya Impact yang didapat oleh Indonesia jika bergabung dengan aliansi BRICS yaang multi-polar?

Bergabung dengan aliansi BRICS membawa berbagai keuntungan dan tantangan bagi negara-negara anggotanya dalam konteks perdagangan internasional. Dari sisi keuntungan, aliansi ini menawarkan peluang signifikan untuk mengurangi biaya perdagangan internasional melalui kerjasama antar anggota. Salah satu aspek paling mencolok dari aliansi ini adalah upayanya untuk mengurangi ketergantungan pada Dolar Amerika Serikat dalam transaksi perdagangan internasional, sebuah langkah strategis yang bertujuan menciptakan sistem perdagangan yang lebih beragam dan mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun