Jarak yang jauh semakin membuat kesempatan untuk perselingkuhan. Namun jika sudah saling percaya, berkomitmen dan tanggung jawab tentu mampu melaluinya. Jika pasangan sudah sadar bahwa dirinya telah menjadi suami dan memiliki tanggung jawab terhadap istrinya, apalagi jika sudah memiliki anak, tentu ini akan menjadi benteng untuk tidak mengkhianati kepercayaan yang sudah diberikan.Â
Membangun dan menjaga sebuah kepercayaan memang sangat sulit. Satu hari pertama, mungkin dapat memegang teguh kepercayaan pada pasangan.Â
Namun, dalam jangka waktu satu bulan atau bahkan lebih lama dari itu, tentu bukan perkara mudah. Mungkin anda mulai was-was dan berprasangka pada pasangan. Yang paling penting untuk dilakukan adalah menghilangkan segala prasangka buruk terhadap pasangan hidup. Harus belajar untuk menghindari cemburu buta tanpa alasan.Â
Berikan pasangan kepercayaan penuh, jangan menjadi pasangan yang posesif sehingga pasangan bebas untuk menjalani karirnya.
Komunikasi
Salah satu kuci penting suksesnya hubungan jarak jauh adalah komunikasi. Banyak hubungan yang kurang ideal karena adanya kesalahpahaman karena kurang komunikasi. Di era seperti saat ini, kesulitan untuk berkomunikasi bukanlah menjadi alasan.Â
Canggihnya teknologi dapat dimanfaatkan agar jarak tidak membatasi ruang dan waktu antara suami dan istri. Sehingga, sebaiknya masing-masing pasangan meluangkan waktu sebisa mungkin untuk berkomunikasi setiap harinya, semakin pendek jarak pemberitahuan informasi, dan semakin mendetail menceritakannya akan semakin baik.Â
Berkomunikasilah seolaholah tidak ada jarak antara suami dan istri yang memisahkan dengan begitu meminimalisir prasangka buruk. Dan lagi bisa mendekatkan diri pada anak agar anak tidak lupa dan merasa kehilangan figur ayah.
Keterbukaan
Pada pasangan yang tinggal terpisah, kurangnya kehadiran secara fisik membuat frekuensi untuk bertemu secara langsung (tatap muka) lebih sedikit dibandingkan dengan pasangan yang tinggal serumah.Â
Hal ini menyebabkan komunikasi verbal juga jarang dilakukan, sehingga keterbukaan diri menjadi salah satu komponen yang penting dalam menyesuaikan diri dengan kehidupan perkawinan.Â