Dalam permasalahan ini, tentunya menyerang psikis perempuan yang menjadi korban dari kasus-kasus seperti ini, kecenderungan korban menyalahkan diri, menutup diri, menganggap dirinya aib, bahkan trauma yang mendalam untuk kembali berkeluarga.
      Bagaimana solusi yang dapat dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan perempuan agar tidak trauma?
Untuk memulihkan keadaan psikologis korban, ajak ia keluar dari lingkungan toxic yang mengandung unsur kekerasan.Â
Apabila korban sudah sangat tertekan, hal lain yang tidak kalah penting yakni dengan menemani korban untuk berkonsultasi kepadala ahlinya untuk pemulihan psikologisnya, karena jika dibiarkan akan menjadi depresi berkepanjangan.
 Kemudian yang lebih penting lagi untuk pemulihan korban kekerasan adalah dukungan positif dari keluarga maupun teman, yang bisa membantu menguatkan korban.Â
Psikolog memang membantu melakukan terapi, namun dukungan dari orang terdekat adalah yang baik dari lingkungan bisa memberikan pemulihan dalam kesehariannya dengan mengajak bercerita, bahagia, nyaman, dan lebih rileks.
       Lalu, upaya apa yang dapat mencegah agar hal tersebut tidak terjadi?
Upaya yang bisa diterapkan yaitu, komunikasi dalam keluarga harus dibangun dengan baik setiap harinya, yang dapat dimulai dari hal yang sepele seperti saling sapa, mengobrol dengan dibumbui canda tawa.Â
Dalam komunikasi yang baik terdapat keterbukaan satu sama lain yang menyebabkan munculnya rasa saling memahami dan saling percaya yang dapat menjadi pondasi dalam penyelesaian masalah.Â
Kemudian keluarga diharapkan membangun relasi hubungan keluarga yang lebih erat, dengan melakukan beberapa hal secara bersama-sama seperti menonton televisi ataupun menonton film bersama dirumah, berolahraga bersama, dan sebagainya.Â
Jika muncul masalah ataupun konflik, harus diselesaikan dengan kepala dingin dan menggunakan win-win solution, sehingga tidak ada yang merasa diabaikan dalam penyelesaian masalah, juga saling mengkomunikasikan kebutuhan ekonomi dalam keluarga secara bersama-sama dengan cara yang baik.