Mohon tunggu...
Muhammad Adib Akbar
Muhammad Adib Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo , enjoy !!!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Seakan Sukar Selesai, Konflik Kirgistan dan Tajikistan Kembali "Pecah"

2 Maret 2023   20:38 Diperbarui: 2 Maret 2023   20:46 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

    Hai halo hola kompasioner , atau biar akrab banget boleh kali minZ panggil you "guys" ? hehehe

Duhhh .. MinZ grogiiii nih disuruh kerjain tugas nulis di kompasiana sama mrs mia dosen Studi Perdamaian , semoga bener yaaaaa xixixixi

u guys asing ga sih sama negara Kirgistan ? gimana dengan negara Tajikistan ? Honestly , minZ  asing banget sama kedua negara ini , tapi karena disuruh nulis isu isu perdamaian . MinZ nemu kasus konflik kedua negara ini dan ternyata bikin minZ tertarik buat ngejadiin konflik kedua negara ini buat jadi bahan tulisan minZ kaliini ...

Langsung aja ga sih guys ? 

Atau mau minZ nyanyiin dulu? minZ jago nyanyi lho guys xixixi xD

Canda dikit gapapa toh ya guys guys ku ? :p

HAHAHAH , OKAY !

Now , Stop Senyum senyum , cause shits about to go , down ! *yang baca sambil jentikin jarinya , fix kalian Nerrorist ( #mendadaknerrorist #nessiejudgelovers 

HERE WE GO !!!!!!

     Kirgistan dan Tajikistan pada Minggu, (18/9/2022) mengatakan hampir 100 orang tewas dalam konflik perbatasan kedua negara, ketika gencatan senjata yang rapuh antara negara-negara Asia Tengah diperpanjang hingga hari kedua dan sekutu mereka, Rusia, mendesak pengurangan ketegangan.

Masalah bermula ketika sebuah kendaraan Tajikistan dilempari batu dari sisi perbatasan Kirgiztan, memicu tanggapan dari penjaga perbatasan kedua negara. Tentara pertama melepaskan tembakan peringatan sebelum terlibat baku tembak dengan tentara negara tetangga, demikian dilaporkan.

Menurut penjaga perbatasan Kirgiztan, konfrontasi pertama dimulai ketika sekelompok warga sipil Tajik memblokir jalan antara Kota Batken dan Isfana di Kirgiztan, yang sebagian terletak di wilayah Tajik.

Bekas republik Soviet bentrok karena sengketa perbatasan pada 14-16 September, saling menuduh menggunakan tank, mortir, artileri roket, dan pesawat tak berawak untuk menyerang pos-pos dan pemukiman di dekatnya.
Kedua negara berbatasan dengan China, sementara Tajikistan juga memiliki perbatasan yang panjang dengan Afghanistan.
Bentangan panjang perbatasan yang memisahkan kedua negara bekas Soviet itu diperebutkan. Bentrokan pada April 2021 menewaskan lebih dari 50 orang dan meningkatkan prospek konflik yang lebih luas.

Masalah perbatasan Asia Tengah sebagian besar berasal dari era Soviet, ketika Moskow mencoba membagi wilayah antara kelompok-kelompok yang sering menetap di antara etnis lain.
Kirgistan pada Minggu malam melaporkan tambahan 13 kematian akibat pertempuran, menambah korban sebelumnya 46. Negara bekas Soviet itu juga mengatakan 102 orang terluka.
Sebelumnya, Kirgistan mengatakan telah mengevakuasi sekira 137.000 orang dari daerah konflik. Pemerintah menyatakan 19 September sebagai hari berkabung bagi para korban.
Media Kirgistan, yang menyebut konflik itu sebagai invasi, melaporkan pada Minggu beberapa pengungsi sudah mulai kembali ke rumah mereka.
Tajikistan pada Minggu melaporkan bahwa 35 orang tewas. Belum ada laporan evakuasi massal.

Kementerian luar negeri Tajikistan mengatakan Kirgistan melanjutkan kampanye media menentangnya dan mencatat bahwa Presiden Kirgistan Sadyr Japarov menggunakan istilah "musuh" untuk merujuk ke Tajikistan dalam pidatonya pada Sabtu, (17/9/2022).
Kedua belah pihak menyetujui gencatan senjata pada 16 September yang sebagian besar telah bertahan meskipun ada beberapa dugaan insiden penembakan.
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara melalui telepon dengan Japarov dan Presiden veteran Tajik Emomali Rakhmon pada hari Minggu, kata Kremlin.

      Putin mendesak kedua pihak untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan situasi "secara eksklusif dengan cara damai, politik dan diplomatik sesegera mungkin", menawarkan bantuan, kata kantornya dalam sebuah pernyataan.

    Konflik sebenarnya sudah mulai muncul kembali sejak 27 Januari 2022 dengan bentrokan berskala kecil. Saat ini konflik meningkat saat pasukan Tajik menyerbu stasiun perbatasan Kirgistan,dengan kedua negara saling menyalahkan.

 Awalnya konflik perbatasan berlangsung selama 2 hari, hingga kedua belah pihak dapat menyepakati gencatan senjata pada malam 16 September 2022.Namun gencatan itu kembali rusak pada 18 September.


Konflik perbatasan antara Tajikistan dan Kirgistan adalah tantangan bagi kerja sama regional kedua negara.Penduduk desa Tajikistan  memprotes pembangunan jalan melingkar Ak-Saj-Tamdyk, yang ingin dibangun Kirgistan di dekat perbatasan.Dua warga Tajikistan terbunuh menimbulkan sengketa,  namun  kedua belah pihak memulai negosiasi untuk menyelesaikan situasi.Masalahnya tidak selesai, agaknya runtuhnya Uni Soviet   diwarnai oleh sentimen panas dari negara negara dikawasan tersebut khususnya Tajikistan dan Kirgistan.Masalah perbatasan terletak pada kenyataan bahwa kedua negara mengacu pada informasi geografis di peta dalam periode waktu yang berbeda. Tajikistan bersikeras pada perbatasan seperti yang ditunjukkan pada peta antara tahun 1924 dan 1939.

References :
https://news.okezone.com/amp/2022/09/19/18/2670183/konflik-di-perbatasan-kirgistan-dan-tajikistan-tewaskan-hampir-100-orang?page=1
https://www.yoair.com/id/blog/current-events-kyrgyzstan-tajikistan-land-disputes-and-political-background/

https://www.kompasiana.com/amp/yudiramid0862/6326defe08a8b53b773eb2e2/akar-konflik-tajikistan-dan-kirgistan

https://dunia.rmol.id/read/2022/09/19/547854/bentrokan-berdarah-kirgistan-tajikistan-putin-minta-konflik-diselesaikan-dengan-damai

https://amp.kompas.com/global/read/2022/09/16/171500470/bentrok-perbatasan-pecah-tajikistan-dan-kirgistan-saling-tuding-pakai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun