Mohon tunggu...
Muhammad Adhitya A
Muhammad Adhitya A Mohon Tunggu... Lainnya - Alumni Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Bandung

Sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dosa Meninggalkan Shalat 5 Waktu dengan Sengaja

2 Oktober 2023   14:09 Diperbarui: 2 Oktober 2023   14:14 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Shalat 5 waktu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan meninggalkan shalat tanpa uzur yang jelas maka mendapat dosa. Dosa meninggalkan shalat lima waktu ini dosanya besar.  Menurut Ibnu Qayyim kaum muslimin sepakat bahwa meninggalkan shalat 5 waktu dengan sengaja adalah dosa besar, dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras.

Dilansir dari detik.com lebih lanjut lagi ahli fiqih kenamaan yang hidup pada abad ke-13 M ini menjelaskan, orang yang meninggalkan sholat akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah SWT serta mendapatkan kehinaan di dunia dan di akhirat.

Ibnu Abbas mengatakan bahwa yang dimaksud dosa besar yaitu setiap dosa yang Allah  menjanjikan neraka kepada orang-orang yang melakukannya atau Allah SWT marah dan melaknat orang-orang yang melakukan perbuatan tersebut atau Dia berjanji akan memberikan azab.

Dosa meninggalkan sholat ini juga dijelaskan dalam surat Maryam ayat 59 :

Artinya: "Kemudian, datanglah setelah mereka (generasi) pengganti yang mengabaikan sholat dan mengikuti hawa nafsu. Mereka kelak akan tersesat." (QS Maryam: 59)

Imam Ahmad  meriwayatkan dalam hadisnya yang lain, "Siapa yang menjaga sholat lima waktu, baginya cahaya, bukti dan keselamatan pada hari kiamat. Siapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, bukti, dan juga tidak mendapat keselamatan. Pada hari kiamat, ia akan bersama Qarun, Fir'aun, Haman, dan Ubay bin Kholaf."

Shalat Adalah Amal Yang Pertama Kali Di Hisab
Menurut Samir Al-Qarni shalat adalah perkara yang pertama kali dihisab kelak di hari kiamat. Pendapat ini bersandar pada sebuah hadis shohih yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Sesungguhnya awal sesuatu yang diperhitungkan dari amal seorang hamba di hari kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya baik maka dia beruntung dan selamat. Jika shalatnya rusak maka dia merugi. Jika kewajiban fardhunya ada sesuatu yang kurang maka Allah berfirman, 'Lihatlah apakah hamba-Ku ini memiliki amalan sunnah.' Maka amalan sunnah itu menyempurnakan kekurangan amalan fardhu. Kemudian semua amalnya menjadi seperti itu," (HR Abu Dawud).

Imam Muslim  meriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"(Melaksanakan) sholat 5 waktu, melakukan satu sholat Jumat diikuti dengan sholat Jumat yang berikutnya, melakukan puasa Ramadan diikuti dengan puasa Ramadhan yang berikutnya dapat menghapus dosa-dosa kecil yang ada di antara amalan-amalan ibadah tersebut jika dia menjauhi dosa-dosa besar."

Menurut Prof Wahbah Az-Zuhaili dalam Tafsir Al-Munir, hadis tersebut menjelaskan bahwa jika seseorang rajin melaksanakan shalat dan dalam waktu yang bersamaan tidak pernah melakukan dosa besar, maka dosa-dosa kecilnya akan dihapus.

Hadis tersebut menunjukkan bahwa orang yang meninggalkan shalat wajib juga termasuk dosa besar.

Bagaimana jika lupa mengerjakan shalat?

Hanya 4 golongan yang boleh meninggalkan shalat 5 waktu yaitu wanita haid, orang gila anak yang belum baligh, dan orang yang tidak memeluk agama Islam. Jika lupa mengerjakan shalat 5 waktu, Rasulullah SAW berpesan agar mengerjakannya ketika ingat.

Rasulullah SAW bersabda :

Barangsiapa lupa mengerjakan shalat, hendaknya ia mengerjakan shalat ketika ingat. Tidak ada kafaratnya kecuali ini. Kemudian beliau membaca ayat (Dirinkanlah shalat untuk mengingatku), (HR. Muslim).

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun