Tidak ada yang lebih penting dalam hidup ini selain apapun yang dilakukan diterima oleh Allah sebagai amal sholeh, karena yang jadi bekal kalau kita sudah mati adalah amal sholeh kita. Kita harus berusaha keras sebelum beramal meluruskan niat agar apapun yang kita lakukan lillahi ta ala karena setiap amal Innamal a'malu binniyat setiap amal itu tergantung dari niatnya. Sebelum beramal kita harus sangat bertanya, bagaimana shalat kita barusan? Niat yang menentukan. Qabla Subuh, Tahyatul Masjid, dan shalat subuh sama dua rakaat, yang membedakan adalah niatnya.
Ketika sedang beramal berusaha keras agar tidak belok niat kita, jangan sampai ada kesenangan dengan pujian makhluk dibanding ingin diterima oleh Allah. Dan jikalau sudah selesai beramal hati-hatilah jangan sampai merasa ini adalah jerih payah saya., ini adalah perjuangan, ini adalah kegigihan saya tidak ada. Kalau sudah selesai cuma satu saja Min Fadli Rabbi semua ini hanyalah karunia Allah. Mari kita berusaha sekeras mungkin sekuat tenaga untuk menghilangkan rasa berjasa, rasa sudah berbuat, rasa sudah berjuang, rasa sudah berkorban, karena yang ada semuanya karunia Allah saja.
Semakin kita merasa ini jerih payah kita sendiri maka semakin hilang pahalanya tapi semakin merasa bahwa semua karunia hanyalah kemurahan Allah semoga semakin utuh ganjarannya. Jangan mengingat- ngingat jasa dan kebaikan, jasa menyebut-nyebutnya, dan jangan menuntut orang lain membalas kebaikan kita. Kita terpilih bisa berbuat baik pun sudah nikmat yang luar biasa.
Semoga Allah selalu menyadarkan kita untuk menjaga hati sebelum, sedang, dan sesudah beramal Aamiin Ya Rabbal Aalamiin
Referensi : Kutipan Ceramah KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H