Yang shalat banyak, yang puasa banyak, yang haji banyak,tetapi orang yang jujur ini yang sering dipertanyakan mengapa tidak sebanyak mereka? Padahal jelas tidak ada iman bagi orang yang tidak jujur. Seringkali kita menilai orang lain jujur tetapi kita jarang mempertanyakan sejauh mana diri kita jujur. Kita senang melihat orang jujur, kita senang diperlakukan orang jujur meskipun kita belum tentu jujur, dan kita senang berkumpul dan berinteraksi dengan orang jujur, tetapi apakah kita termasuk orang yang jujur dan terpercaya? Rasulullah Saw adalah seorang yang diberi gelar Al-Amin yang dijamin kejujurannya. Perkataannya pasti benar, janjinya pasti ditepati, dan setiap amanah pasti dipenuhi tidak ada khianat, inilah seharusnya karakter yang harus kita miliki.
Orang bisa jujur karena dia yakin bahwa hanya Allah yang melihat dirinya, kebohongan tidak ada gunanya sama sekali, karena Allah tidak mungkin kita bohongi dia mengetahui apa yang kita lakukan. Dia menyaksikan dan dia mengetahui apa yang terlintas di dalam hati. Oleh karena itu, kebohongan betul-betul sikap yang merugikan, konyol, mencelakakan dan menghinakan diri kita. Kita bisa berbohong, orang lain tidak tahu, bukan karena kita pandai berbohong. Orang bisa dibohongi karena Allah menutupi kebohongan kita dan jika saatnya Allah membuka, tidak ada satupun yang bisa menolak apa yang Allah tetapkan. Dan bila Allah membuka aib kita maka kehormatan kita akan jatuh, tidak  akan dipercaya sekalipun kita berbicara benar, sekali kebohongan kita terbuka tidak akan lagi dipercaya.
Yakinlah, dihina karena kita jujur itu lebih baik daripada dipuji karena kita tidak jujur. Allah tahu barangsiapa yang jujur Allah berikan Sakinah dihina dicaci tiada menggoyahkan hati, tetapi bagi orang yang tidak jujur Allah tahu dan Allah cabut ketenangan ganti dengan kegelisahan, apapun yang dimiliki tidak ada arti. Oleh karena itu, pastikan jujur dan terpercaya sampai mati.
Referensi : Kutipan Tausiyah KH. Abdullah Gymnastiar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H