Langkah berani seorang mahasiswa Universitas Diponegoro telah membawa angin segar bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta kerajinan lokal di Desa Tawang, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo. Muhammad Adel Hilmi Halwanu, seorang mahasiswa semester akhir, menjalankan program inovatif dengan pendampingan langsung kepada UMKM "Toko Sembako Ibu Sri" dan kerajinan bambu "Berkah," yang juga dibarengi dengan pemetaan lokasi usaha di Google Maps.
Rabu, 2 Agusuts 2023, ditandai sebagai hari bersejarah bagi UMKM "Toko Sembako Ibu Sri" dan kerajinan bambu "Berkah." Adel, pionir di balik upaya tersebut, telah berhasil menginspirasi perubahan positif dalam aspek pemasaran dan jangkauan usaha mikro dan kerajinan tradisional yang selama ini kurang terlihat.
Program yang didevisi Adel bukan sekadar pendampingan konvensional, namun mengadopsi teknologi sebagai elemen krusial. Selain mengupayakan peningkatan kualitas produk, Adel juga memikirkan cara agar UMKM ini lebih mudah ditemukan oleh masyarakat luas, khususnya melalui platform digital yang semakin dominan dalam kehidupan sehari-hari.
Tak hanya menghadirkan perubahan fisik, pendampingan ini juga membawa aspek pelatihan dalam era digital. Pemetaan yang dilakukan di Google Maps menghasilkan efek positif dalam mendukung pemasaran. Adel menyatakan dalam wawancara eksklusif, "Saya percaya bahwa UMKM dan kerajinan lokal memiliki potensi besar. Namun, kendala pemasaran sering kali menjadi hambatan. Dengan menempatkan mereka di peta digital, kita memberikan peluang lebih besar untuk ditemukan oleh orang-orang yang memerlukan produk atau jasa mereka."
Pendampingan ini pun dilengkapi dengan panduan penggunaan media sosial serta strategi pemasaran online yang efektif. "Dalam era digital saat ini, keberadaan online sangatlah penting," kata Adel. "Kami ingin memastikan bahwa UMKM dan kerajinan lokal memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengakses pasar yang lebih luas."
Respons dari warga Desa Tawang tak bisa diabaikan. Ibu Sri, pemilik "Toko Sembako Ibu Sri," mengungkapkan rasa terima kasihnya, "Program ini telah memberikan angin segar bagi usaha kami. Kini, konsumen baru lebih mudah menemukan toko kami, yang berimbas positif pada peningkatan penjualan."
Adel juga mendorong rekan-rekan mahasiswa untuk turut ambil bagian dalam inisiatif serupa dalam komunitas mereka. Dia berharap bahwa semakin banyak usaha kecil yang mendapatkan bantuan serupa, semakin kuatlah ekonomi lokal.
Tindakan berani Adel mencerminkan semangat kewirausahaan generasi muda dan dampak nyatanya dapat dirasakan di seluruh lapisan masyarakat. Langkah-langkah inovatif seperti yang dilakukan Adel menjembatani kesenjangan antara teknologi dan tradisi, sambil mengilhami orang lain untuk berperan aktif dalam memajukan komunitas mereka. Dalam era yang semakin digital ini, langkah seperti ini membuktikan bahwa konektivitas dapat memberdayakan usaha lokal tanpa menghilangkan warisan tradisional yang berharga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H