Mohon tunggu...
Muhammad Addifa Syahrie
Muhammad Addifa Syahrie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Diponegoro University

Muhammad Addifa Syahrie (20) is a student at Diponegoro University. He is an enthusiastic individual with a strong passion for Public Relations, Partnership, Social Media, and Marketing. He has demonstrated exceptional leadership skills through active involvement in various organizations and events. For any inquiries, please feel free to contact Addifa at madiffasyahrie@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Ciptakan Revolusi UMKM Desa dengan QRIS

19 Agustus 2023   14:00 Diperbarui: 19 Agustus 2023   14:01 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1: Dokumentasi Tim II KKN Undip Desa Legokkalong pada Sosialisasi Digitalisasi Pembayaran Terhadap UMKM dengan Metode Barcode QRIS

Desa Legokkalong, (02/08/2023) - Di era digital seperti saat ini semua yang kita lakukan akan bersumber dari internet dan berbasis melalui perangkat digital. Digitalisasi ini membuat semua hal yang kita lakukan menjadi efektif dan efisien, terlebih lagi dalam dunia digital keuangan. Inovasi dari mahasiswa UNDIP menggelar program "Sosialisasi Digitalisasi Pembayaran QRIS dan Pembuatan Barcode QRIS" bagi 7 UMKM terpilih.

Untuk itu mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2022/2023 Desa Legokkalong membuat acara sosialisasi digital dengan metode QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Edukasi ini dilakukan kepada para pemilik UMKM di 6 dukuh desa untuk mengikuti dan dapat mencoba memakai barcode QRIS ini.

Desa Legokkalong menjadi saksi kegiatan ketika 7 UMKM dipilih untuk menerima sosialisasi mengenai pembayaran digital dengan QRIS. Kehadiran barcode QRIS diharapkan mampu membantu UMKM dalam meningkatkan efisiensi aksesibilitas pembayaran. Tim II KKN UNDIP bersama 7 UMKM pilihan Desa Legokkalong menjadi penggerak untuk mengubah perspektif bisnis lokal ini.

Acara ini dilangsungkan di pusat Balai Desa Legokkalong yang menghadirkan 25 pemilik UMKM yang bersemangat mengikuti kegiatan ini. Rabu, 2 Agustus 2023 menjadi tanggal ketika Legokkalong menyambut inovasi dengan tangan terbuka. Tujuan utama program ini adalah untuk memberikan dorongan bagi UMKM desa dalam menghadapi era digitalisasi. QRIS dan barcode QRIS diharapkan bisa menjadi solusi bagi para pelaku UMKM dalam mengatasi hambatan pembayaran konvensional.

Gambar 2: Proses Pendataan Bagi UMKM yang Berminat Dibuatkan QRIS/dokpri
Gambar 2: Proses Pendataan Bagi UMKM yang Berminat Dibuatkan QRIS/dokpri
Program ini melibatkan penyuluhan, demonstrasi, dan pelatihan langsung kepada 7 UMKM terpilih. 7 UMKM yang dimaksud adalah yang berasal dari beberapa perwakilan 6 dukuh, yaitu:

1. Ibu Wati: Keripik Wong Ayu (bidang makanan)

2. Ibu Aska: Ara Mart (bidang toserba)

3. Ibu Wiruci: Ucci Collection (bidang fashion & catering)

4. Ibu Wairoh: Jamu Ibu Wairoh (bidang minuman)

5. Ibu Dewi : Zaim & Zein (usaha bidang makanan dan kecantikan)

6. Ibu Siti: Tunas Alam Farm (bidang pertanian seperti tumbuhan hias, bibit, pupuk, dll)

7. Ibu Asih: D & A Snack (bidang makanan ringan)

Para UMKM pilihan ini di-survey dan dibantu oleh mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim II 2002/2023 Desa Legokkalong secara door to door dengan mendaftarkan UMKM untuk mendapat barcode QRIS. Pelaksanaan monitoring ini berjalan selama 5-7 hari dengan proses verifikasi data 2-3 hari, jika ada beberapa UMKM yang belum memilliki E-mail maka akan dibantu dibuatkan oleh beberapa mahasiswa KKN dan semua pendaftaran QRIS tidak dipungut biaya seperserpun dari pihak UMKM.

Gambar 3: Foto bersama Ibu Aska (Ara Mart) dengan Barcode QRIS/dokpri
Gambar 3: Foto bersama Ibu Aska (Ara Mart) dengan Barcode QRIS/dokpri
"Terima kasih untuk anak-anak KKN yang telah membantu kami dalam penguatan perluasan digitalisasi pembayaran QRIS. Harapan saya setelah mendapat barcode ini UMKM yang ada di Desa Legokkalong dapat bersaing dengan UMKM-UMKM seperti di kota-kota lainnya." ujar Ibu Aska pemilik dari toko retail/ toserba Ara Mart.

Program sosialisasi dan digitalisasi pembayaran ini telah menjadi pencerahan yang tidak hanya meningkatkan daya saing UMKM lokal, tetapi juga memperkuat branding dan fondasi menuju masyarakat yang lebih inklusif secara digital melalui pendekatan yang terfokus dan praktis, para pemilik UMKM tidak hanya diberi wawasan tentang manfaat QRIS, tetapi juga diberdayakan untuk membuat dan mengimplementasikan barcode mereka sendiri.

Penulis: Febria Amallia Putri (Mahasiswa Tim II KKN Undip TA 2022/2023)
Penyunting: Muhammad Addifa Syahrie
Tim II KKN Undip TA 2022/2023 Desa Legokkalong, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah
Dosen Lapangan: Syachril Warasambi Mispaki, S.T., M.Eng.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun