Keberanian Membela Keadilan dan Kebenaran
Â
Identitas Buku
Judul buku      : Si Anak Pemberani
Penulis         : Tere LiyeÂ
Penerbit        : PT Sabak Grip Nusantara
Tahun terbit     : 2022     Â
Jumlah halaman  : 435 halaman
Pendahuluan
Darwis atau sering dikenal dengan nama pena Tere Liye adalah seorang penulis yang cukup terkenal dan produktif di Indonesia. Tere Liye memulai debut kepenulisan pada tahun 2005 dengan buku pertamanya yang berjudul "Hafalan Sholat Delisa" dan sudah menerbitkan lebih dari 50 buku dengan berbagai genre, salah satunya yaitu genre anak-anak dan keluarga. Novel "Si Anak Pemberani" merupakan salah satu buku yang termasuk pada genre tersebut. Novel "Si Anak Pemberani" merupakan rejudul dari Novel "Eliana" dan merupakan salah satu buku dari serial "Anak Nusantara" yang sebelumnya serial ini dinamakan serial "Anak-Anak Mamak". Lalu pada tahun 2018, Tere Liye merilis ulang buku tersebut dengan perubahan judul baru serta mengganti nama serial menjadi serial "Anak Nusantara". Pada November 2022, novel "Si Anak Pemberani" sudah masuk dalam cetakan ke-5 yang terhitung sejak novel ini diterbitkan ulang pada tahun 2018.
 Isi resensi (sinopsis/ringkasan)
      Novel "Si Anak Pemberani" menceritakan tentang seorang anak berumur 12 tahun yang bernama Eliana. Ketika anak-anak yang seumuran dengannya sibuk bermain, Eliana sebaliknya, ia sibuk memikirkan bagaimana cara menyelamatkan hutan, air, dan lahan di kampunya yang terancam rusak karena kehadiran orang-orang kota yang tidak bertanggung jawab. Seleruh penduduk kampung merasa dirugikan atas adanya penambangan pasir ilegal di sungai tersebut. Oleh karena itu, Eliana dan teman-temannya menyusun rencana untuk mengusir para penambang pasir di kampungnya tersebut dengan membentuk sebuah geng bernama "Empat Buntal" yang anggotanya terdiri dari Eliana, Hima, Damdas, dan Marhotap. Namun, di suatu malam di luar rencana "Empat Buntal", Marhotap nekat menjalankan aksinya seorang diri untuk merusak mesin besar para penambang ilegal, sayangnya Marhotap tertembak oleh petugas penjaga tambang dan menghilang tanpa jejak hingga akhirnya kehadiran Marhotap digantikan oleh Anton. Setelah Anton tergabung dalam geng "Empat Buntal", mereka pun memutuskan untuk melakukan operasi menghancurkan pertambangan lagi yang belum Marhotap selesaikan dari dulu.
      Semesta memiliki caranya sendiri untuk menjaga keseimbangan. Saat itu, ketika Eliana bersama teman-temannya hampir menyerah, alam menumpahakan segala kekesalannya lewat bencana. Hujan deras selama enam jam menyebabkan banjir bandang, air bah menyapu bersih apa saja yang dilewatinya dan meluluhlantakkan semuanya, termasuk proyek pertambangan ilegal tersebut. Banjir tersebut juga memberi sebuah jawaban atas misteri yang selama ini menjadi pertanyaan besar bagi geng "Empat Buntal" dan seluruh penduduk kampung.
Isi resensi (kelebihan/kekurangan)
      Novel "Si Anak Pemberani" merupakan novel yang sangat menarik. Berbagai tema dihadirkan, seperti tema kekeluargaan, persahabatan, dan lingkungan alam yang syarat akan konflik dapat menghanyutkan bagi para pembacannya. Novel bertema lingkungan dapat memberikan warna baru dalam sastra remaja Indonesia. Selain itu, penulis tidak hanya mengkritisi tentang lingkungan alam, namun juga mencoba mengkritisi masalah pendidikan dan pemerintahan. Walaupun berbagai topik disatukan dalam satu bacaan, tidak lantas membuat plot cerita yang rumit dan sulit untuk dipahami. Perpaduan tema yang kuat dan beragam menjadikan novel lebih menarik untuk dibaca. Penulis juga membawakan gaya bahasa dan kalimat yang sangat ringan sehingga cocok dibaca untuk semua lapisan umur. Walau ada beberapa beberapa istilah kata yang sulit dipahami, namun tetap saja tidak mengurangi dan menghilangkan esensi dari novel ini sendiri. Selain itu, banyak pesan-pesan atau nilai moral yang disampaikan penulis kepada para pembaca melalui percakapan antar satu tokoh dengan tokoh lainnya yang tentunya dapat meberi manfaat besar bagi para pembacanya.
      Namun dalam novel "Si Anak Pemberani", penulis terkesan memutus satu kasus yang nantinya akan dimunculkan sebagai akhir cerita di bab terakhir sehingga ada beberapa bacaan di tengah novel yang akan membuat pembaca sedikit bosan atau monoton. Selain itu, jika dilihat dari segi ketebalan buku, buku ini tidak cocok bagi para pembaca yang menyukai buku dengan muatan bacaan singkat. Juga, kalau dilihat dari segi cover buku, novel "Si Anak Pemberani" tidak terlihat begitu menarik karena warna dan desain gambar pada cover yang begitu sederhana.
Penutup
      Novel dengan judul Si Anak Pemberani karya Tere Liye ini sangat layak untuk dijadikan buku yang wajib untuk dibaca oleh kalangan anak-anak remaja lebih-lebih para pecinta buku novel karena kualitasnya yang cukup bagus. Jadi, tidak heran jika Tere Liye disebut sebagai salah satu penulis terbaik di Tanah Air. Selain itu, bisa dibilang bahwa seorang penulis seperti Tere Liye adalah seorang guru yang ikut mencerdaskan anak-anak bangsa lewat pesan dan nilai-nilai yang disampaikan melalui buku yang diterbitkannya, contohnya seperti buku novel "Si Anak Pemberani". Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa bacaan buku seperti inilah yang dibutuhkan oleh generasi penerus bangsa dalam membentuk sebuah karakter yang unggul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H