Mohon tunggu...
Muhammad Achsanul Chuluqy
Muhammad Achsanul Chuluqy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyukai tulisan dan bacaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Novel Si Anak Pemberani

22 Oktober 2024   21:25 Diperbarui: 22 Oktober 2024   21:36 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

            Semesta memiliki caranya sendiri untuk menjaga keseimbangan. Saat itu, ketika Eliana bersama teman-temannya hampir menyerah, alam menumpahakan segala kekesalannya lewat bencana. Hujan deras selama enam jam menyebabkan banjir bandang, air bah menyapu bersih apa saja yang dilewatinya dan meluluhlantakkan semuanya, termasuk proyek pertambangan ilegal tersebut. Banjir tersebut juga memberi sebuah jawaban atas misteri yang selama ini menjadi pertanyaan besar bagi geng "Empat Buntal" dan seluruh penduduk kampung.

Isi resensi (kelebihan/kekurangan)

            Novel "Si Anak Pemberani" merupakan novel yang sangat menarik. Berbagai tema dihadirkan, seperti tema kekeluargaan, persahabatan, dan lingkungan alam yang syarat akan konflik dapat menghanyutkan bagi para pembacannya. Novel bertema lingkungan dapat memberikan warna baru dalam sastra remaja Indonesia. Selain itu, penulis tidak hanya mengkritisi tentang lingkungan alam, namun juga mencoba mengkritisi masalah pendidikan dan pemerintahan. Walaupun berbagai topik disatukan dalam satu bacaan, tidak lantas membuat plot cerita yang rumit dan sulit untuk dipahami. Perpaduan tema yang kuat dan beragam menjadikan novel lebih menarik untuk dibaca. Penulis juga membawakan gaya bahasa dan kalimat yang sangat ringan sehingga cocok dibaca untuk semua lapisan umur. Walau ada beberapa beberapa istilah kata yang sulit dipahami, namun tetap saja tidak mengurangi dan menghilangkan esensi dari novel ini sendiri. Selain itu, banyak pesan-pesan atau nilai moral yang disampaikan penulis kepada para pembaca melalui percakapan antar satu tokoh dengan tokoh lainnya yang tentunya dapat meberi manfaat besar bagi para pembacanya.

            Namun dalam novel "Si Anak Pemberani", penulis terkesan memutus satu kasus yang nantinya akan dimunculkan sebagai akhir cerita di bab terakhir sehingga ada beberapa bacaan di tengah novel yang akan membuat pembaca sedikit bosan atau monoton. Selain itu, jika dilihat dari segi ketebalan buku, buku ini tidak cocok bagi para pembaca yang menyukai buku dengan muatan bacaan singkat. Juga, kalau dilihat dari segi cover buku, novel "Si Anak Pemberani" tidak terlihat begitu menarik karena warna dan desain gambar pada cover yang begitu sederhana.

Penutup

            Novel dengan judul Si Anak Pemberani karya Tere Liye ini sangat layak untuk dijadikan buku yang wajib untuk dibaca oleh kalangan anak-anak remaja lebih-lebih para pecinta buku novel karena kualitasnya yang cukup bagus. Jadi, tidak heran jika Tere Liye disebut sebagai salah satu penulis terbaik di Tanah Air. Selain itu, bisa dibilang bahwa seorang penulis seperti Tere Liye adalah seorang guru yang ikut mencerdaskan anak-anak bangsa lewat pesan dan nilai-nilai yang disampaikan melalui buku yang diterbitkannya, contohnya seperti buku novel "Si Anak Pemberani". Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa bacaan buku seperti inilah yang dibutuhkan oleh generasi penerus bangsa dalam membentuk sebuah karakter yang unggul.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun