Adapun hambatan yang dialami guru PAI dalam melakukan kegiatan evaluasi autentik adalah penyususan instrumen yang rumit, pembuatan rubrik yang terlalu banyak, poin dalam setiap penilaian yang banyak, dan waktu yang sangat terbatas. Hasil penelitian Moh. Faiz Taufiqurrahman (2014) yang mengemukakan bahwa problematika guru PAI dalam penialaian autentik berkaitan dengan penerapan penilaian, penentuan menilai aspek kompetensi, penentuan bentuk dan jenis penilaian serta standar pelaksanaan penilaian.Â
Ini juga selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Tadicha Wening Mahanani (2019) yang mengemukakan bahwa faktor yang menghambat adalah keterbatasan waktu yang ada karena instrumen penilaian terlalu banyak. Hal ini akan membuat guru PAI lebih mementingkan administrasi dalam evaluasi dari pada profesionalitas dalam tugasnya yaitu sebagai pedagogis. Akibatnya, peserta didik tidak bisa mendapat kualitas pembelajaran yang baik.
    Adapun solusi yang dapat diberikan dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah 1) dengan memberikan pembinaan kepada guru PAI. Pembinaan ini dapat dilakukan dengan memberikan bantuan secara teknis bagi guru yang tidak memahami tata cara melakukan penilaian dengan baik dan benar. 2) penyelenggaraan seminar dan workshop yang bertujuan untuk memperdalam ilmu, mengidentifikasi masalah dan mencari pemecahannya terkait dengan kendala evaluasi autentik tersebut. Â
3) melakukan pendidikan dan pelatihan peningkatan kompetensi guru dengan tujuan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan guru PAI dalam melakukan evaluasi autentik, 4) pemanfaatan organisasi guru mata pelajaran PAI yang dapat menjadikan forum untuk menyetarakan kemampuan guru PAI untuk menunjang peningkatan kemampuan dan keterampilan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar yang meliputi persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H