Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di SDN 34 Mataram, program Kampus Mengajar Angkatan 7 telah meluncurkan sebuah inisiatif bernama "Pohon Refleksi." Program ini, yang berfokus pada bidang literasi, bertujuan untuk mengevaluasi proses pembelajaran melalui pandangan siswa kelas 5. Dengan demikian, diharapkan dapat diperoleh masukan yang konstruktif untuk memperbaiki metode pengajaran yang diterapkan di sekolah ini.
Kualitas pendidikan tidak hanya diukur dari kurikulum yang diterapkan atau fasilitas yang tersedia, tetapi juga dari bagaimana siswa merespons dan berinteraksi dengan proses pembelajaran. Seringkali, siswa sebagai pihak yang paling terkena dampak dari sistem pendidikan tidak memiliki platform untuk menyuarakan pendapat mereka. Program Pohon Refleksi hadir untuk mengatasi masalah ini dengan memberikan wadah bagi siswa untuk mengungkapkan pandangan mereka.
Pohon Refleksi adalah sebuah konsep sederhana namun efektif untuk mengumpulkan pendapat dan komentar siswa mengenai pengalaman belajar mereka. Sebuah pohon kertas besar ditempatkan di sudut kelas, lengkap dengan cabang-cabang dan daun-daunan yang dibuat dari kertas berwarna. Setiap daun tersebut menjadi wadah bagi siswa untuk menuliskan pendapat mereka tentang pembelajaran yang telah mereka alami.
Program ini memiliki beberapa tujuan utama:
- Mendengarkan Suara Siswa
Memberikan platform bagi siswa untuk menyuarakan pendapat mereka tentang proses pembelajaran.
- Â Meningkatkan Keterlibatan Siswa:
Mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi dalam evaluasi pembelajaran.
- Meningkatkan Kualitas Pengajaran:
Memberikan umpan balik yang berguna bagi guru untuk memperbaiki metode pengajaran.
- Mengembangkan Literasi Siswa:
Melatih keterampilan menulis dan berpikir kritis siswa melalui aktivitas ini.
- Membangun Kepercayaan Diri
Membuat siswa merasa dihargai dan penting dalam proses pendidikan.
Pelaksanaan Program
1. Persiapan
- Sosialisasi: Sebelum program dimulai, mahasiswa Kampus Mengajar memberikan sosialisasi kepada siswa tentang tujuan dan mekanisme Pohon Refleksi. Mereka menjelaskan pentingnya menyuarakan pendapat dan bagaimana pendapat mereka akan digunakan untuk memperbaiki pembelajaran.
- Persiapan Alat:Sebuah pohon besar dari kertas ditempatkan di sudut kelas. Daun-daunan kertas disiapkan untuk siswa menuliskan pendapat mereka. Setiap daun memiliki ruang kosong untuk siswa menuliskan komentar mereka.
- Instruksi Menulis: Siswa diberikan instruksi jelas tentang bagaimana menuliskan pendapat mereka. Mereka didorong untuk jujur dan spesifik dalam memberikan masukan.
2. Proses Penulisan
siswa kelas 5 diminta untuk menuliskan pendapat mereka tentang kegiatan belajar mengajar yang telah berlangsung. Pendapat ini dapat berupa:
- Apa yang mereka sukai atau tidak sukai dari metode pengajaran yang digunakan
- Materi pelajaran yang mereka anggap menarik atau sulit.
- Cara guru mengajar dan berinteraksi dengan siswa.
- Suasana kelas selama pembelajaran.
Semua tulisan mereka kemudian ditempelkan pada daun-daun Pohon Refleksi. Setiap siswa diberi kesempatan untuk menulis secara anonim agar mereka merasa lebih nyaman dan terbuka dalam menyampaikan pendapat mereka.
Program Pohon Refleksi telah memberikan dampak positif terhadap siswa kelas 5 di SDN 34 Mataram. Beberapa manfaat yang dirasakan antara lain:
- .Peningkatan Keterlibatan: Siswa merasa lebih terlibat dalam proses pembelajaran karena mereka memiliki platform untuk menyuarakan pendapat mereka.
- Peningkatan Literasi:Melalui kegiatan menulis pendapat, siswa juga secara tidak langsung melatih keterampilan literasi mereka.
- Kepercayaan Diri: Siswa merasa dihargai karena pendapat mereka didengar dan diperhatikan, yang meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Para guru SDN 34 Mataram merespons dengan positif program ini. Mereka merasa mendapatkan wawasan berharga tentang bagaimana siswa mereka berpikir dan merasakan proses pembelajaran. Beberapa perubahan yang diimplementasikan berdasarkan masukan siswa antara lain:
- Metode Pengajaran yang Lebih Interaktif: Guru mulai mengadopsi metode pengajaran yang lebih interaktif, seperti diskusi kelompok dan permainan edukatif, sesuai dengan saran siswa.
- Peningkatan Kualitas Materi: Materi pelajaran disesuaikan agar lebih menarik dan mudah dipahami oleh siswa.
- Pendekatan yang Lebih Personal: Guru lebih memahami kebutuhan individual siswa dan berusaha memberikan perhatian yang lebih personal.
Program Pohon Refleksi di SDN 34 Mataram merupakan contoh bagaimana inisiatif sederhana dapat membawa perubahan positif dalam dunia pendidikan. Melalui program ini, tidak hanya kualitas pengajaran yang ditingkatkan, tetapi juga hubungan antara siswa dan guru menjadi lebih baik dan lebih terbuka. Program ini diharapkan dapat terus berjalan dan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk melakukan evaluasi pembelajaran yang lebih inklusif dan partisipatif.
Berdasarkan  program ini, berikut beberapa rekomendasi untuk pengembangan lebih lanjut:
- Perluasan Program:Program Pohon Refleksi dapat diperluas ke kelas-kelas lain di SDN 34 Mataram serta sekolah-sekolah lain dengan kondisi serupa.
- Pelatihan Guru: Memberikan pelatihan kepada guru untuk mengelola dan menganalisis umpan balik dari siswa secara efektif.
- Pendokumentasian: Mendokumentasikan hasil dan proses program ini sebagai studi kasus yang dapat dijadikan referensi bagi sekolah lain.
- Kolaborasi Lebih Lanjut: Mendorong kolaborasi antara mahasiswa Kampus Mengajar, guru, dan siswa untuk mengembangkan program-program inovatif lainnya yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan.
Dengan komitmen dan kerjasama yang baik antara semua pihak, diharapkan program seperti Pohon Refleksi dapat terus berkontribusi dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan lebih inklusif bagi semua siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H