Mohon tunggu...
Muhammad Abid Fajar
Muhammad Abid Fajar Mohon Tunggu... Teknisi - Mahasiswa Universitas Prof. Dr. Hamka

Mahasiswa Universitas Prof. Dr. Hamka

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Bisnis Modern Lewat E-Commerce

12 Januari 2021   23:48 Diperbarui: 20 Januari 2021   13:44 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Penggunaan internet dalam bisnis mengalami perkembangan, dari pertukaran informasi secara elektronik ke aplikasi strategi bisnis, seperti: pemasaran, penjualan, dan pelayanan pelanggan.(“PENGGUNAAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS,” 2000). Pemasaran di Internet sering kali melewati batas, batas negara, dan tidak memiliki aturan tetap. Sementara itu, dalam pemasaran konvensional, arus barang dalam kelompok besar melalui peti kemas, distributor, lembaga penjaminan, importir dan lembaga perbankan, serta melalui pelabuhan. Pemasaran konvensional lebih terlibat daripada pemasaran Internet. Pemasaran di Internet sama dengan pemasaran langsung, dalam pemasaran langsung, meskipun penjual berada di luar negeri, konsumen langsung berhubungan dengan penjual.


Bisnis modern adalah bisnis yang saat ini sedang berkembang dengan realita yang amat komplek. Sekarang ini masyarakat lebih banyak memilih untuk berbisnis dibandingkan dengan pekerjaan yang lainnya, rasulullah juga menganjurkan untuk berwirausaha.


E-Commerce merupakan salah satu dari perkembangan teknologi dan internet. E-Commerce merupakan sebuah layanan internet yang dimanfaatkan untuk jual-beli secara online.(Nugroho, 2016). Dengan majunya perkembangan zaman, jual beli juga ikut berevolusi. Hadirnya  e-commerce membuat jual beli begitu mudah dilakukan, karena banyak barang yang dijual diberbagai daerah ataupun barang impor bisa dibeli langsung tanpa harus bertatap muka dengan penjualnya. Oleh karena itu e-commerce menjadi pintu awal bisnis tersebut menjadi besar.


Pada praktiknya, di dalam e-commerce terdapat beberapa komponen standar yang mendukung proses operasionalnya, diantaranya adalah:

1. Produk
E-commerce mendukung penjualan berbagai jenis produk, mulai dari produk fisik hingga produk digital

    Produk digital: ebook membership, software, musik, dan lain-lain
    Produk fisik: buku, pakaian, gadget, makanan, dan lain-lain

2. Tempat Menjual Produk
Kegiatan e-commerce dilakukan di internet, maka dibutuhkan domain dan hosting untuk membuat website sebagai media pemasaran .

3. Cara Menerima Pesanan
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meneriman pesanan. Diantaranya adalah dengan memanfaatkan email, telepon, SMS, Chatting ,dan lain-lain.

4. Metode Pembayaran
Beberapa metode pembayaran e-commerce pada umumnya menggunakan transfer via ATM, kartu kredit, COD, e-payment.

5. Metode Pengiriman
Cara pengiriman barang e-commerce di Indonesia biasanya menggunakan jasa pengiriman barang (JNE, TIKI, Pos Indonesia, dan lain-lain). Namun, ada juga yang menggunakan jasa antar dari Ojek Online.

6. Customer Service
Layanan pelanggan merupakan komponen yang sangat penting dalam operasional e-commerce. Aktivitas ini umumnya dilakukan melalui email, formulir online, FAQ, telepon, chatting, dan social media.

Saat ini aktivitas berbelanja tidak hanya harus dengan bertemunya penjual dan pembeli, namun perdagangan bisa terjadi tanpa bertemu dengan bantuan internet. Salah satunya karena adanya e-commerce. Tidak hanya penjualan barang, e-commerce juga merambah reservasi, rental hingga transportasi online. Apa saya contoh bisnis e-commerce di Indonesia yang sedang marak, berikut ini diantaranya:
1. OLX

OLX adalah salah satu bisnis e-commerce di Indonesia dengan model classifieds atau listing atau juga bisa disebut dengan iklan baris. Dulunya OLX bernama tokobagus dan berniaga.com, namun pada tanggal 20 Mei 2014 ditetapkan nama OLX Indonesia dengan slogan “Cara Tepat Jual Cepat”. OLX tidak menyediakan fasilitas untuk kegiatan transaksi online.
2. Kaskus

Kaskus yang merupakan forum diskusi online juga memiliki fitur jual beli atau juga sering disebut dengan forum jual beli. Forum jual beli pada kaskus termasuk dalam bisnis e-commerce dengan model bisnis yang berupa iklan baris. Hal ini dikarenakan forum jual beli pada kaskus tidak mewajibkan pihak penjual untuk menggunakan fitur escrow atau rekening bersama dalam kegiatannya.
3. Tokopedia

Tokopedia merupakan salah satu bisnis e-commerce di Indonesia dengan model marketplace c2c (customer to customer). Melalui Tokopedia, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan juga usaha perorangan dapat melakukan pengembangan pada bidang usahanya.
4. Bukalapak

Bukalapak termasuk dalam bisnis e-commerce di Indonesia dengan model marketplace c2c (customer to customer). Pengguna bukalapak dapat berperan sebagai pihak penjual, pihak pembeli, atau bahkan menjadi pihak penjual sekaligus pihak pembeli.
5. Blanja.com

Salah satu bisnis e-commerce di Indonesia dengan model marketplace c2c (customer to customer) saat ini adalah blanja.com. Blanja.com didirikan pada tanggal 17 September 2012 dari hasil joint venture antara Telkom Indonesia dan eBay. Blanja.com merupakan website yang mampu memberikan fasilitas transaksi uang secara online disamping kegiatan utamanya yaitu membantu mempromosikan berbagai produk. Pada blanja.com, pihak penjual diharuskan terlebih dahulu menyelesaikan proses verifikasi sebelum menjadi pengguna (yang berperan sebagai penjual) di blanja.com.
6. Blibli

Blibli adalah salah satu contoh bisnis e-commerce di Indonesia dengan model bisnis shopping mall. Pada model bisnis shopping mall, pihak penjual haruslah merupakan penjual yang memiliki brand ternama. Untuk dapat menjadi penjual di blibli, proses verifikasinya sangat ketat. Keuntungan bisnis online ini didapatkan dari komisi yang diberikan oleh penjual.
7. Tiket.com

Tiket.com adalah salah satu contoh bisnis e-commerce di Indonesia dengan model bisnis toko online b2c (business to consumer). Model bisnis ini merupakan toko online yang memiliki memiliki cara memulai bisnis online shop dengan membuat alamat website sendiri, sehingga bisnis ini bisa dimiliki langsung oleh pihak penjual dan dapat langsung melakukan kegiatan transaksi secara online. 


Untuk memulai bisnis e-commerce membutuhkan strategi yang membuat pelanggan tertarik dengan produk Anda. Berikut ini adalah strategi penjualan dalam bisnis e-commerce yang bisa Anda terapkan:

- Pelayanan Terbaik
Dalam setiap bisnis, layanan berkualitas tinggi adalah cara untuk membuat pelanggan puas dengan toko kami. Perusahaan dalam e-commerce tidak terkecuali. Memberikan layanan cepat tanggap dapat membuat pembeli puas dengan layanan Anda.

- Target Produk
Meski menjalankan bisnis melalui e-commerce, Anda juga perlu memasang iklan untuk beberapa hal. Ada banyak sekali bentuk periklanan di Internet, namun Anda bisa menggunakan jenis periklanan ini melalui Google atau media sosial, atau bahkan melalui e-commerce itu sendiri, untuk mempermudahnya.


- Meningkatkan Ulang Produk
Strategi upsell produk merupakan strategi untuk meningkatkan produk agar pembeli dapat melakukan lebih banyak pembelian. Strategi ini dapat dicapai melalui bisnis e-commerce dengan membuat etalase produk baru tetapi menggunakan versi perbaikan dari produk sebelumnya.

"Pelahan tetapi pasti", begitu kata pepatah. Memang tidak langsung instan tetapi bertahap, setelah melakukan strategi di atas secara rutin maka akan dengan sendirinya pembeli berdatangan. Anda hanya harus melakukan yang terbaik kepada bisnis anda tersebut.

Tentunya, bisnis di e-commerce sendiri memiliki banyak kelebihan dan kekurangan. Mungkin difaktor ini anda bisa menentukan akan sangat mempertimbangkan kembali untuk membulatkan tekad, karena banyak kelebihan dan kekurangannya juga. Berikut kelebihan dan kekurangan dari penjualan online.


Kelebihan dari bisnis e-commerce:
1.    Tidak perlu mengelurkan biaya lebih untuk menyewa toko secara fisik
2.    Tidak perlu membayar pajak penjualan ataupun pajak penghasilan dari berjualan online
3.    Dapat menekan harga, sehingga membuat harga jual menjadi lebih murah
4.    Omzet yang tinggi
5.    Cakupan wilayah yang sangat luas
6.    Gratis
7.    Tidak perlu membutuhkan banyak modal yang besar dan memberatkan
8.    Mudah dalam mengaplikasikan
9.    Bisa dilakukan dalam waktu luang dan senggang, sehingga bisa tetap focus pada pendidikan ataupun pekerjaan lain secara real (bukan online)


Kekurangan dari bisnis e-commerce:
1.    Teknik marketing yang agak sulit apabila tidak memahami
2.    Butuh kemauan keras dan ketekunan
3.    Sabar dalam menghadapi pelanggan
4.    Rawan akan penipuan


Kekurangan yang paling rentan adalah rawan penipuan. Karena begitu mudahnya memalsukan atau menipu data, sangat merugikan pihak penjual atau pembeli. Namun, semua situasi ini dapat dicegah dengan menggunakan e-commerce tepercaya sebagai pihak ketiga untuk meminimalkan kemungkinan penipuan.

Jadi bagaimana?, ingin tetap membulatkan tekad untuk berbisnis di e-commerce atau takut tertipu dan lebih ingin memilih meminimalisir kerugian karena rawan penipuan?. Jawabannya ada ditangan anda. Semua ada konsekuensinya, tetapi sekarang untuk jual beli di e-commerce sudah mempunya undang-undang yang ketat jadi bisa dijamin aman.

Referensi:

Nugroho, F. E. (2016). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE STUDI KASUS TOKOKU. Simetris : Jurnal Teknik Mesin, Elektro Dan Ilmu Komputer. https://doi.org/10.24176/simet.v7i2.786

PENGGUNAAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS. (2000). Jurnal Akuntansi Dan Keuangan. https://doi.org/10.9744/jak.2.1.pp.36-52

https://bbs.binus.ac.id/business-creation/2020/10/jenis-jenis-e-commerce/

https://dosenekonomi.com/bisnis/peluang-bisnis/contoh-bisnis-e-commerce-di-indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun