Mohon tunggu...
Muhammad abdul Rolobessy
Muhammad abdul Rolobessy Mohon Tunggu... Jurnalis - Editor

Bahasa mati rasa

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kemerdekaan Indonesia, dan Kemajuan Maluku

22 Oktober 2024   12:50 Diperbarui: 22 Oktober 2024   15:32 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Provinsi Maluku merupakan provinsi kepulauan yang terdiri dari gugusan pulau-pulau kecil. Kepulauan Maluku berjumlah 1.392 pulau. Maluku merupakan provinsi yang terletak di bagian selatan Kepulauan Maluku. Ibu kota provinsi ini berada di Kota Ambon. Provinsi Maluku berbatasan dengan sejumlah laut, yaitu Laut Seram di sebelah utara, serta Lautan Indonesia dan Laut Arafura di sebelah selatan.

Maluku juga telah lama ada sebelum kemerdekaan. Provinsi maluku ini dipimpin selalu berganti-ganti dari Mr. Yohanes Latuharhary, orang pertama yang menjabat gubernur Maluku dengan masa periode kepemimpinan lima tahun 1945-1950. Di bawah pimpinan presiden soekarno. Sampai dengan sampai dengan murad Ismail dengan masa periode 2019-2024.  
Dibawah kepemimpinan presiden Joko widodo. 

Namun puluh tahun berganti pemimpin Maluku tak ada kemajuan dalam sumber daya apapun. Padahal kita ketahui jelas provinsi ini sudah berganti-ganti pemimpin sebanyak lima belas gubernur dari era penjajahan, reformasi, sampai pada Presiden Joko Widodo yang dijuluki Bapak Infrastruktur hingga mengejar julukan Bapak Rekonsiliasi.

Tetapi kepemipinan di indonesia yeng merujuk pada infrastruktur maluku, dari segi pembagunan, pertanian dan kelautan,kesehatan, pertambangan sampai tingkat pendidikan. Poin-poin  ini belum terpenuhi secara menyeluruh, dimana para pemimpin itu bekerja?

 Sudahkah kemerdekaan yang di rasakan masyarakat atau warga telah dinikmati. Padahal hak-hak keadilan serta kesejahteraan warga  indonesia wajib setara ritmenya. Bukan saja pada jawa, Sumatra, sulawesi.tetapi maluku jua ingin mencicipi kesejahteraan yang dimana itu ialah hak masyarakat yang bernegara.

Apakah cita-cita Reformasi akan berjalan dalam riuh tepuk tangan? Atau ia akan pulang dengan kesepian dan kesendirian saat Republik ini diletakkan di punggung mantan Komandan Pasukan Khusus itu? Tak ada yang bisa memprediksi ini dengan ajek. Ia kini, sosok yang dinilai akan menghapus sebagian sejarah kekerasan itu. Bagaimana nasib maluku di era pemimpin presiden kali ini, apakah kita tetap dalam keterpurukan atau naik satu level menuju kemajuan.

Maluku terlalu lambat oleh kemajuan karena pengangguran di mana-mana. pada Februari 2024, Maluku mencatat sebanyak lima,96% atau 56,54 ribu orang. angka ini mengalami peningkatan berasal Februari 2023 yang tercatat 54,85 ribu orang. Apakah ini sebagai suatu tata letak wajib kah, kemerdekaan itu diakui sedangkan masyarakat maluku menjadi orang-orang yang kehilangan masa depan dan kesejahteraan yang tertinggal.  

Maluku ini sendiri menjadi daerah perebutan kekuasaan para elit-elit akbar negara. Bisah saja maluku menjadi tak-tik huru hara perang sosial, agama, serta tanah. Bagaimana kemajuan maluku kedepan? Sedangkan Kesejahteraan rakyat maluku di tengah perundingan wabah ketidak kemaslahatan fajar kesadaran bahwa kemerdekaan politik asal penjajahan bukanlah akhir dari usaha pembebasan. 

saya kutip pada pidato pembukaan Konferensi Asia Afrika 1955, Bung Karno mengingatkan: serta saya minta pada Tuan-tuan, janganlah hendaknya melihat kolonialisme pada bentuk klasiknya saja, mirip kita pada Indonesia serta saudara-saudara kita di berbagai daerah Asia-Afrika mengenalnya. 

Kolonialisme mempunyai juga baju modern pada bentuk dominasi ekonomi, penguasaan intelektual, penguasaan materiil yang nyata, dilakukan sang sekumpulan mungil orang-orang asing yang tinggal pada tengah-tengah masyarakat. dimana, bilamana serta bagaimanapun timbul, kolonialisme adalah hal yang jahat,ini yang harus dilenyapkan pada muka bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun