Mohon tunggu...
Muhammad abdul Rolobessy
Muhammad abdul Rolobessy Mohon Tunggu... Jurnalis - Editor

Bahasa mati rasa

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rindu Diruang, Tunggu

28 Mei 2024   12:53 Diperbarui: 20 Agustus 2024   08:49 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam gerimis yang basahi kota dan kepala, sentak beta membuka handphone, beralih ke aplikasi WhatsApp, beta melihat ada beberapa panggilan itu di lalukan berulang, ini ada apa pinta beta dalam hati, Pasti ada sesuatu. Dan ketika beta menelepon balik. Kata yang di ucapkan bahwa caca indah su seng ada lai. Pada jam 22:41. Kabar itu menusuk, Tak sanggup mendengar bulu nyawa berdiri tak pakai kursi dan juga air mata bergenang seperti danau. Entahlah sesak angin dalam tubuh  ini harus hembuskan kemana dan memakai cara apa.

Teringat beta saat ada pinta dari seseorang perempuan yang paling beta sayang. Dan kini kembali kata itu sendiri beta ucapkan kepada diri. Entah tuhan bermain dengan liar pada takdir. Bapak sudah seng ada lai, jang inda pergi kasi tinggal beta lai. Beta kembali memangku semangat yang patah bagaikan gelombang yang tak menyatu pada ombak.

Tak ada nais bambu, kue bolu, dan nasi kelapa, pisang goreng yang tersedia di atas meja sebagai jamuan minum teh. Pinta indah yang paling tegas dalam bahasa Tial. Dade pamariki e ia, inda. Sekarang semua itu tak adalagi. Semua hanyalah rindu-rindu dan kenangan melintas seperti bayangan, fatamorgana di atas lautan. Indah mari harumkan nasi bambu dalam rumah ini lagi, kepadamu caca inda beta sayang caca. Caca tenang deng bapa di alam sana amin.

Sumber penulis: M. Abdul rolobessy

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun