Mohon tunggu...
Muhammad Abdul Aziz
Muhammad Abdul Aziz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review Jurnal Nasional Al-Mashrafiyah

27 Juli 2024   15:06 Diperbarui: 27 Juli 2024   15:11 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama Kelompok: Mashrafiyah

Nama Anggota (NIM):

  • Fauziah Reina Trimawanti (H5401231005)
  • Hanania Nabila Haswin (H5401231016)
  • Hasna Amalia (H5401231030)
  • Muhammad Abdul Aziz (H5401231044)
  • Anissa Citra D (H5401231045)
  • Natjwa Ayu Syabhira (H5401231063)
  • Syuja Naufal (H5401231076)
  • Muhammad Alif Faresy (H5401231092)
  • Amirah Syifa Syarifah (H5401231094)
  • Nabilah Amaliah Zuna (H5401231131)

Sharia Days 2024: Review Artikel Jurnal

Review Jurnal Nasional

Judul               : Konfigurasi Filantropi Islam Era Digital: Studi Peran Sedekah Pada Aplikasi Media Sosial Youtube.

Jurnal              : Al-Mashrafiyah: Jurnal Ekonomi, Keuangan dan Perbankan Syariah

Volume           : Volume 6, Nomor 2

Tahun              : 2022

Penulis            : Nuril Miladi Fiaunillah dan Ririn Noviyanti

Resume

Filantropi berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan umat dan menjaga stabilitas ekonomi (Tika, Herianingrum, 'Zulaikha 2022; Maftuhin 2017). Filantropi islam mencakup zakat, infak, sedekah dan qurban yang bertujuan membantu sesama tanpa menciptakan relasi ketergantungan antara kaya dan miskin (Hafidhuddin 2008; Syahril, Abdullah, Syahruddin 2019). Filantropi paling sederhana yautu bersedekah, tidak terikat pada ketentuan nishab, haul, ataupun akad, dan dapat dilakukan oleh siapa saja dalam kondisi apapun. Sedekah adalah pemberian kepada orang yang membutuhkan tanpa mengharapkan imbalan (Gusfahfi 2011; Sangid 2008; Ghazaly 2010; Amalia 2014). Filantropi berperan dalam menetralkan krisis ekonomi dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan.

Konten Youtube

Youtube merupakan platform sharing yang paling banyak dikunjungi. Pengguna Youtube dapat berperan sebagai produsen konten dengan peluang monetisasi melalui iklan, endorsement, dan channel berbayar (McQuail 2011; Nasrullah 2016; Bartl 2018; Perrel 2016). Youtube memiliki 18 tipe channel termasuk politik, hiburan, pendidikan, dan lainnya yang memungkinkan content creator menjadi influencer dan berdampak pada perilaku penonton. (Yuandara dan Irwansyah 2021; Xiao, Wang dan Chan-Olmsted 2018; Hartanti 2018).

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan analisis isi untuk menyimpulkan pesan dari konten Youtube yang berkaitan dengan sedekah. Data diambil dari platform Youtube dengan kata kunci "konten sedekah" dan "berbagi rezeki". Sampel penelitian mencakup channel populer seperti "Baim Paula", "Rand Entertainment", "Hobby Makan", "Naisa Alifia Yuriza (N.A.Y)", dan "Berbagi Rezeki".

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis isi. Hal ini diambil berdasarkan sumber yang digunakan dalam penelitian ini, seperti pada platform youtube untuk melihat karakteristik dari isi yang dibawakan. Penelitian ini bertujuan untuk menyimpulan isi dan pesan dari suatu konten. Sumber data penelitian diambil langsung dari platform YouTube dan didukung dengan data sekunder yang diperoleh dari sumber bacaan atau sumber lain yang memperkuat data. Teknik pengumpulan data dilakukan secara random sampling, dengan memasukkan kata kunci pada kolom pencarian dan menghasilkan beberapa sumber data dari berbagai channel yang mengandung kata kunci tersebut.

Hasil dan Pembahasan

Konten sedekah di YouTube Indonesia

Channel Baim Paula

Channel dengan konten sedekah terbanyak di Indonesia. Channel ini menggunakan sarana social experiment untuk bisa menyalurkan sedekah nya bagi Masyarakat yang menjadi target dalam konten nya. Dalam beberapa konten sedekah yang diambil menjadi beberapa sampel kemudia di analisis pada bagian kolom komnetar, dan menghasilkan dari 100 sampel yang digunakan tidak ditemukan komentar negatef atau pernyatan tidak suka pada konten tersebut.

2.   Channel Rans Enterteinment.

Channel ini memiliki ciri khas untuk konten sedekah yang mereka bawakan, mereka langsung membagikan sumbangan kepada semua orang yang ia temui, tanpa melakukan social experiment dan melihat keadaan tersebut. Pada kolom komentar yang diambil menjadi sampel terdapat hadil pujian dan doa sejumlah 80% dan 20%lainnya meyatakan terinspirasi dari konten tersebut.

3.   Channel Hobby Makan.

Channel ini menggunakan cara yang berbeda pula dari pada channel yang sudah disebutkan sebelumnya. Channel ini berfokus pada pemberdayaan pedagang-pedangan kecil, dengan memborong seluruh dagangan yang mereka jual dan barang yang dibeli dibagikan kepada orang-orang sekitar. Pada kolom komentar dan hasil analisis dari sampel yang diambil menghasilkan 49% memberikan pujian dan doa, 25% menyatakan terinspirasi, 2%memberikan saran, serta 24% memberikan komentar responsive.

4.   Channel Naisa Alifia Yuriza (N.A.Y)

Channel ini menggunakan cara yang mirip dilakukan oleh channel Baim dan Paula dalam membawakan konten sedekah yang ia kemas dengan social experiment, namun dia tetap mengemas dengan hal unik yaitu membuat dialog dengan orang yang ditargetkan ingin diberikan sedekah. Dalam komentar yang dianalisis menhasilkan 93% berisikan doa dan pujian, 5% terinpirasi dan sisanya berupa komentar responsif.

5.   Channel Berbagi Rezeki

Channel ini mengangkat cara yang cukup sama dengan beberapa sampel akun yang diambil pada jurnal ini. Channel ini menggunakan social experiment untuk membuktikan bahwa orang yang ditargetkan ini menjadi orang yang pas untuk diberikan sedekah yang mereka bawa. Channel ini memfokuskan pada pedagang-pedagang kecil yang memiliki kepribadian yang baik dilihat dari hasil social experiment yang dibawakan. Hasil komentar menunjukkan hasil 59%menyatakan doa dan pujian, 14% menyatakan terinspirasi, 21% komentar responsive, 5% komentar berbentuk masukan dan lainnya komentar kontra terhadap konten tersebut.

(Luik dan Aritonang 2021; Ramadas dkk. 2021) Maraknya teknologi informasi dan komunikasi membuka peluang baru untuk monetisasi dengan mengelola iklan di page, software atau konten yang berbeda. Hal ini disebut dengan freelance digital dalam (Shevchuk, Strebkov, dan Tyulyupo 2021), dimana jutaan freelancer dari seluruh dunia bekerja untuk klien yang jauh melalui platform tenaga kerja online.

Artikel ini membahas bagaimana platform digital seperti YouTube menjadi sarana monetisasi bagi para kreator konten. Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, peluang untuk menghasilkan pendapatan melalui media digital semakin luas. Para freelancer dan kreator konten kini dapat memperoleh penghasilan dengan berbagai cara, termasuk melalui pengelolaan iklan dan pembuatan konten di platform online (Luik dan Aritonang, 2021; Ramadas dkk., 2021; Shevchuk, Strebkov, dan Tyulyupo, 2021).

YouTube khususnya telah menjadi platform utama bagi banyak kreator untuk mendapatkan penghasilan. Beberapa YouTuber populer di Indonesia, seperti Ria Ricis, AH, dan Rans Entertainment, telah berhasil meraih pendapatan miliaran rupiah. Di antara berbagai jenis konten yang ada, konten berbagi (sedekah) menjadi salah satu yang menarik perhatian, dengan channel seperti "Hobby Makan" dan "Berbagi Rezeki" menunjukkan bahwa konten ini bisa menarik banyak penonton dan membantu pertumbuhan channel (Luik dan Aritonang, 2021).

Konten berbagi di YouTube sering kali ditemukan di channel hiburan dan tidak terbatas pada jenis channel tertentu. Para kreator membuat konten sedekah dengan menampilkan kegiatan sosial atau eksperimen sosial untuk memilih target bantuan. Konten YouTube sebagai wadah untuk pelaksanaan sedekah terang-terangan, memiliki fungsi motivasi untuk orang lain turut serta bersedekah diperbolehkan (Hidayat 2020). Sebab perilaku seseorang dapat dipengaruhi melalui tontonan dan lingkungan sekitarnya.Konten ini dapat mendorong penonton untuk ikut bersedekah, karena menampilkan tindakan berbagi secara terbuka dapat memotivasi orang lain untuk berperilaku serupa (Gusfahmi, 2011; Nasution, 2011; Hidayat, 2020; Nofiaturrahmah, 2018).

Kekurangan

Kekurangan pada jurnal "Konfigurasi Filantropi Islam Era Digital: Studi Peran Sedekah Pada Aplikasi Media Sosial Youtube" yaitu:

1. penelitian ini hanya menggunakan sampel yang terbatas pada wilayah tertentu, hasilnya tidak dapat disimpulkan ke dalam populasi yang lebih besar.

2. data yang diperoleh dari YouTube terbatas hanya pada data publik dan tidak mencakup data yang lebih mendalam seperti data masyarakat pengguna yang berdonasi atau alasan mereka berdonasi.

Kelebihan 

Kelebihan pada jurnal "Konfigurasi Filantropi Islam Era Digital: Studi Peran Sedekah Pada Aplikasi Media Sosial Youtube" yaitu:

1. Artikel penelitian ini ditulis sesuai dengan struktur serta menggunakan bahasa yang mudah dipahami.

2. Isi dari abstrak sudah berhasil menjelaskan apa yang akan dibahas dalam artikel sehingga pembaca memiliki gambaran dari isi artikel ini.

3. Hasil dan pembahasannya cukup detail dan terperinci, serta isinya sudah dapat menjawab latar belakang dari penelitian ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun