AKHLAK RASULULLAH SEBAGAI PEDOMAN
Meneladani akhlak Rasulullah SAW adalah jalan yang tepat karena rasul tidak memiliki sifat tercela. Misal saya ambil contoh, akhlak yang terkenal dari Rasulullah adalah kejujuran. Disinilah peran orang tua memberikan contoh yang baik seperti apa yang dilakukan Rasulullah dulu ketika masih hidup. Orang tua harus memberikan contoh  kepada anaknya bagaimana menyikapi sesuatu dan menjelaskan mengapa harus memiliki sifat yang jujur. Memberi contoh adalah kewajiban karena pendidikan karakter yang terbaik adalah memberikan contoh, bukan memerintah. Saat anak melihat sifat orangtuanya, maka anak akan mengikuti segala sifat yang diturunkan kepadanya. Ketika anak sudah dewasa nanti, itu akan menjadi sebuah kesadaran yang unconsious yang didapat dari orangtua sebagai akibat dari pengalaman masa lalu si anak terhadap perilaku orangtua.Â
Dari kejujuran yang ditanamkan melalui orangtua, maka anak akan secara tidak sadar akan selalu melakukan perbuatan yang menjauhkan dirinya dari ketidakjujuran. Contohnya ketika akan ujian di sekolah, anak akan secara otomatis menolak ajakan temannya untuk menyontek saat ujian. Sehingga jauh hari sebelum ujian, anak akan mempersiapkannya dengan tidak bolos saat mengikuti mata pelajaran, mengerjakan PR, mereview mata pelajaran dan belajar dengan sungguh-sungguh. Dari satu aspek yakni kejujuran yang ditanamkan dalam sanubari anak, akan terhubung dengan perilaku lain yang nantinya akan selalu berpihak pada kebenaran secara otomatis.Â
Ketika anak memiliki sebuah tingkat kesadaran uncosious yang baik seperti akhlak Rasulullah tersebut, maka setiap perbuatan yang dilakukan anak akan otomatis menjauhi segala perbuatan yang bathil bahkan syubhat (abu-abu) dan akan terbawa hingga mereka dewasa nanti. Itulah bagaimana pendidikan karakter dalam islam jika dilihat dari kacamata psikologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H