PEMBENTUKAN AKHLAK MELALUI AKIDAH
Karakter juga dapat diartikan sebagai kepribadian atau akhlak. Kepribadian merupakan ciri, karakteristik, atau sifat khas dalam diri seseorang. Karakter bisa terbentuk melalui lingkungan, misalnya lingkungan keluarga pada masa kecil ataupun bawaan dari lahir. karakter identik dengan akhlak, moral, dan etika. Maka dalam persfektif Islam, karakter atau akhlak mulia merupakan suatu hasil dari proses penerapan syariat (ibadah dan muamalah) yang dilandasi oleh kondisi akidah yang kokoh dan bersandar pada Al- Qur'an dan As-Sunnah (Hadits).
Menurut Imam al-Ghazali, akhlak adalah keadaan sifat yang tertanam dalam jiwa yang darinya muncul perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan". Disitulah letak sebuah tingkat kesadaran unconsious yang saya maksud, yaitu sifat yang tertanam dalam jiwa manusia dimana tidak perlu pemikiran untuk melakukan sebuah perbuatan karena sudah terotomatisasi melalui alam bawah sadar.Â
Secara etimologi, Khuluq memiliki akar kata yang sama dengan khalaqa yang berarti "menciptakan" (to create) dan "membentuk" (to shape) atau memberi bentuk (to give from). Artinya akhlak yang tertanam dalam diri seseorang adalah diciptakan dan dibentuk, sehingga akan menjadi sebuah bentuk (perilaku) yang terlihat pada sebuah tindakan - tindakan sehari - hari.Â
Untuk mengerti pembahasan tentang akhlak, kita tentu tidak akan terlepas dari yang disebut dengan aqidah. Aqidah islam sendiri adalah bagaimana seseorang beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Dalam pembahasan aqidah, ada salah satu yang saya ingin fokuskan, yaitu tentang Iman.Â
PEMBENTUKAN IMAN MELALUI ILMU AKIDAH
Melalui iman, tentu bisa menciptakan sifat dan akhlak mulia yang itu berpengaruh kepada tingkat ketidaksadaran manusia sehingga setiap perbuatan manusia menjadi baik secara otomatis tanpa perlu berfikir karena melalui fundamental jiwa yang benar.Â
Di dalam islam, iman tidak hanya percaya saja. Kita tau iblis yang pernah menjadi pemimpin para malaikat tentu percaya bahwa Allah SWT itu adalah tuhannya. Namun iblis menolak perintah Allah SWT sehingga dibuang dari surga. Dari cerita itu kita tau iman itu tidak hanya sekedar percaya dan mengucapkannya. Tetapi mengamalkannya adalah bagian dari iman itu sendiri. Â
Pendidikan karakter muslim melalui ilmu akidah tentu diawali dari usia dini, yakni  saat terpenting untuk penanaman pondasi akidah karena saat itu fitrah anak masih bersih.Â
Lubang pada sebuah batu berasal dari tetesan air yang terjadi dalam waktu yang lama, begitulah pendidikan anak seharusnya dibentuk saat belia sehingga membentuknya pada masa depan. Setiap anak lahir atas fitrah, peran dari orang tua maupun pendidik yang menentukan bagaimana kondisi anak dimasa yang akan datang.
Ketika akidah telah tertancap kuat di sanubari anak, ia kan menjadi sosok orang beriman yang berkepribadian kuat, baik sikap dan perbuatannya karena selalu merasa dalam pengawasan Allah, serta meminimalisasi anak melakukan perbuatan buruk, seperti berkata kotor, menipu, dan lainnya. Karena itu akan tertanam dalam diri anak melalui alam bawah sadarnya.Â