Mohon tunggu...
Muhammad Yunus
Muhammad Yunus Mohon Tunggu... profesional -

Saya Mencintai Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sejarah Tertutup

14 Januari 2016   15:07 Diperbarui: 14 Januari 2016   15:51 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saya hadir dari percakapan

dua dunia:

            dunia ayah dan ibu.

Ibu menyusui selembut daging

payudara:

            dara sumber gempita

            dan cinta.

Cinta membuka jalan untuk

bertemu orang lain:

            orang lain dengan

            riwayat yang berbeda.

Berbeda lubuk dan sumber

cerita:

            cerita saya dan istri

            menyusun riwayat

            bersama.

Bersama istri, saya mengulang

Percakapan ibu dan ayah:

            ayah mengayam rencana

            ibu menanam alamat

            masa lalu di halaman

            rumah.

Rumah yang ditumbuhi akar

pohon dari surga:

            surga mengusir berbagai

            kisah yang berbau bencana.

Bencana tersusun dari api dan air.

Air membawa bahtera nuh menuju

percakapan ayah dan ibu:

            ibu bercerita kepada saya

            tentang Ibrahim yang

            terbakar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun